Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

Bulan sebagai Penanda Waktu

Diperbarui: 19 Mei 2020   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels

 Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian-19

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Al-Baqarah 189)

Di dalam Al-Qur’an sering dijumpai ayat yang menunjukkan bentuk “tanya jawab” (al su’al wal jawab). Termasuk pada ayat ini, Al-Baqarah 189, juga dijumpai ayat yang menunjukkan bentuk tanya jawab (al-su’al wal jawab) sebagai berikut:

1. Al-Su’al (pertanyaan): Lafaz “Yas aluunaka ‘anil halli” (mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit)

2. Al-Jawab (jawaban): Qul hiya mawaaqiitulinnaasi (katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia)

Pertanyaan dan jawaban dalam Al-Quran merupakan gambaran dari berbagai hal yang terjadi (asbab nuzul) dan hal lainnya. Tentunya dengan jawabannya sebagai solusi dari sebuah ayat yang berjenis “al-su’al wal jawab”.

Sinodik (peredaran bulan) tersebut digunakan dalam Islam untuk menentukan waktu-waktu peribadatan serta menjadi dasar penanggalan sistem lunar (komariyah).  

Fase peredaran berawal dari lafaz "ahillah" merupakan bentuk jamak dari lafaz "hilal" sebagai tanda permulaan dengan tampilan kecil tipis kemudian terus bertambah hingga penuh dengan cahaya (purnama).  Lalu kembali sebagaimana semula. Keadaannya ini tentunya tidak seperti matahari yang tetap.  

Katakanlah kepada mereka, "Ia adalah tanda-tanda waktu mawaaqiit yang merupakan bentuk jamak dari miiqaat (bagi manusia) untuk mengetahui waktu bercocok tanam, berdagang, idah wanita, berpuasa, dan berbuka mereka (dan bagi haji) yang di-athaf-kan atau dihubungkan kepada manusia.

Artinya, semua fase peredaran bulan penting untuk diketahui waktunya. Seandainya bulan tetap dalam keadaan yang sama, tentulah hal itu tidak dapat digunakan sebagai penanda waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline