Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Mengapa Harga Kebutuhan Selalu Naik saat Menjelang Ramadan?

Diperbarui: 25 Mei 2017   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Tribunnews.com

Ramadan tiba, bagi umat muslim ini adalah bulan penuh berkah sebagai persiapan menyambut hari raya Idul Fitri. Setiap jelang Ramadan ada fenomena unik di pasar, yaitu naiknya harga barang-barang kebutuhan. Hal ini terjadi setiap tahun dan seolah menjadi hal yang biasa. Tapi tahukah Anda alasan mengapa harga barang-barang kebutuhan ini melonjak setiap jelang Ramadan?

Ulasan soal naiknya harga kebutuhan saat jelang Ramadan ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu ada juga artikel tentang persamaan antara munggahan dan thanks giving.

Berikut ini adalah ulasan artikel pilihan Kompasiana selengkapnya.

1. Kenapa Tiap Jelang Ramadan Harga Barang Naik?

Ilustrasi. Kontan.

Hampir bisa dipastikan, setiap menjelang bulan Ramadan harga barang-barang naik di pasar. Ini terjadi setiap tahun dan layaknya menjadi kebiasaan yang sulit dicegah. Tapi tahukah Anda mengapa hal ini selalu terjadi?

Ternyata fenomena ini memang bisa dijelaskan dengan teori dan hukum ekonomi di mana persediaan barang sedikit dan permintaan barang tersebut banyak maka harga dengan sendirinya akan naik. Dan naiknya harga ini merupakan upaya agar barang tidak hilang dari pasar.

Kenaikan ini adalah sebuah keharusan dan memang akan selalu terjadi di pasar ketika pasar dalam kondisi yang memungkinkan. Namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai antisipasi.

Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini

2.Hati-hati Gunakan Kata-kata Berikut dalam Candaan

Ilustrasi. guff.com

Era teknologi yang kian canggih membuat aliran informasi semakin cepat. Media sosial menjadi jembatan informasi yang sulit untuk dikendalikan. Di media sosial, ada banyak percakapan terjadi dan tidak sedikit dari mereka para netizen melontarkan candaan-candaan dengan bahasa yang beragam. Tapi sejatinya kita sebagai netizen harus peka dan berhati-hati dalam memilih diksi untuk melontarkan candaan.

Contohnya adalah kata "autis" atau "gembrot" yang sering dilontarkan untuk mengejek orang. Candaan seperti ini berisiko menyinggung perasaan orang lain. Kita harus mempelajari lebih lanjut kata-kata yang berisiko menyinggung perasaan lawan bicara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline