Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pertanyaan di Balik Penunjukan Putra Mahkota Arab Saudi

Diperbarui: 22 Juni 2017   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden AS Donald Trump dan Wakil Putra Mahkota Arab Saudi yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Mohammed bin Salman berbicara kepada media di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, Selasa (14/3/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengangkatan Mohammed bin Salman, anak Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, menimbulkan sejumlah pertanyaan karena tindakan ini melawan tradisi dan Mohammed dipandang kurang berpengalaman.

Pengamat Timur Tengah, Smith Al Hadar dari Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) memandang kemungkinan dementia (gangguan ingatan) dan ambisi kekuasaan melatar belakangi tindakan Raja Salman.

"Raja Salman ini sebenarnya sudah kehilangan kemampuan untuk memerintah karena dia menderita dementia, penyakit hilang ingatan dalam jangka pendek.”

“Penyakitnya ini dan ambisinya untuk menegakkan keluarganya dia untuk memerintah Arab Saudi, telah membuatnya kehilangan kepekaan."

Sementara itu Dina Y Sulaeman, Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES) memandang pengaruh anak-anak yang menjadi alasan keputusannya.

"Saya pikir lebih karena dipengaruhi anaknya. Beliau sudah tua dan kelihatannya sudah mengalami insecure, sudah mengalami rasa tidak aman. Apalagi konflik juga sangat banyak. Saya kira tidak (karena dementia)."

Baca: Raja Salman Tunjuk Putra Mahkota yang Baru

Raja Salman bin Abdul Aziz yang saat ini berumur 82 tahun, sebelumnya adalah Gubernur Riyadh selama 48 tahun.

Tetapi siapakah sebenarnya Mohammed bin Salman?

1. Anak Raja

Mohammed bin Salman adalah anak raja Saudi dari istri ketiga, dari dua belas bersaudara. Pria berumur 31 tahun ini dikenal cerdas tetapi kurang berpengalaman. Pada tahun 2015, dia dipromosikan sebagai wakil putra mahkota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline