Lihat ke Halaman Asli

KMN EyeCare

Klinik Mata

LASIK Bisa Bertahan Berapa Lama?

Diperbarui: 29 April 2025   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Canva Photo

Ditinjau oleh: Dr. Kevin, SpM

LASIK (Laser-assisted in situ keratomileusis) merupakan prosedur medis untuk memperbaiki gangguan penglihatan. American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa operasi laser ini dapat menghilangkan kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropi), dan astigmatisma (silinder).

Tindakan bedah refraktif laser atau LASIK dapat membentuk kembali jaringan kornea sedemikian rupa untuk memperbaiki penglihatan secara permanen. Oleh karena itu, prosedur laser ini menjadi pilihan banyak orang untuk mengembalikan tajam penglihatannya tanpa alat bantu penglihatan seperti kacamata atau softlens. Berapa lama hasil operasi ini bisa bertahan? Dan bagaimana prosedur yang harus dilakukan agar efek dari operasi laser ini bisa bertahan lama? Simak penjelasannya di artikel berikut ini!

Mengetahui Prinsip Kerja LASIK

Kornea mata memiliki peran yang sangat penting dalam prosedur LASIK. Kornea adalah lapisan terluar pada mata berupa selaput bening berbentuk kubah yang menutupi bagian depan mata. Kornea inilah yang akan dimodifikasi bentuknya sehingga dapat mengubah pembiasan pada mata.

Dalam prosedur LASIK, sejumlah jaringan kornea akan dikikis sehingga memiliki ketebalan minimum.

Ada sedikit perbedaan antara teknik operasi laser yang digunakan pada pasien rabun jauh (minus) dan astigmatisma (silinder). Untuk mengoreksi minus, kornea perlu diratakan, sehingga laser lebih banyak menghilangkan jaringan kornea di bagian tengah daripada bagian samping. Pada pasien silinder, mata diratakan lebih panjang pada suatu sumbu (vertikal) dibandingkan sumbu lainnya (horizontal). Prinsip dasar bedah refraksi pada pasien silinder adalah untuk meratakan kornea pada sumbu yang curam, atau membuat curam sumbu yang datar, atau kombinasi keduanya (Kapoor et al., 2007; Roche, 2010).

Apakah LASIK Bersifat Permanen?

Dengan biaya yang tidak sedikit, calon pasien sering bertanya apakah operasi ini bersifat permanen? Prosedur LASIK memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan sifatnya permanen. Namun, ada beberapa alasan yang membuat penglihatan pasien memburuk setelah melakukan operasi. Menurut American Refractive Surgery Council, penglihatan manusia dapat berubah seiring berjalannya waktu, terlebih lagi jika kondisi rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme masih terus berlanjut.

Alasan lainnya adalah bahwa penglihatan manusia akan menurun, beberapa tahun setelah melakukan tindakan operasi dikarenakan perubahan alami mata. Kondisi ini disebut juga presbiopi atau mata tua, yang disebabkan karena bertambahnya usia sehingga lensa menjadi kurang fleksibel dan kurang fokus pada objek sekitar sehingga dibutuhkan lensa plus untuk melihat jarak dekat.

Dua hal yang cukup memengaruhi hasil operasi bisa bertahan lama adalah usia pasien ketika menjalani operasi dan juga perkembangan kondisi kelainan pada mata. Bagi mayoritas pasien mengaku puas terhadap penglihatan mereka setelah 10 tahun pasca operasi.

Hasil yang Diharapkan Setelah Operasi

Setelah prosedur operasi, pasien mungkin akan mengalami salah satu atau beberapa gangguan berikut ini yang sifatnya sementara, yakni:

  • Penglihatan kabur;
  • Mata kering dan gatal;
  • Sensitif terhadap cahaya;
  • Gangguan visual seperti penglihatan ganda, silau, atau adanya lingkaran cahaya.

Gangguan tersebut akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan prosesnnya penyembuhan sangat cepat, sehingga pasien tidak perlu khawatir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline