Lihat ke Halaman Asli

Jejak Abadi KKN UMD UNEJ 2025 di Grujugan Kidul yang Tercipta dari Senam Ceria hingga Malam Penuh Haru

Diperbarui: 22 Agustus 2025   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Tidak semua pengabdian harus monumental. Kadang, tawa di lapangan desa dan air mata di malam perpisahan justru menjadi warisan paling abadi. Itulah yang ditorehkan Tim KKN UMD Universitas Jember tahun 2025 di Desa Grujugan Kidul. Selama 35 hari, mahasiswa tidak hanya hadir untuk menyelesaikan program kerja, tetapi juga berhasil membangun hubungan emosional yang erat dengan masyarakat. Dua momen penutupan menjadi bukti nyata, dimulai dengan pagi yang ceria melalui lomba senam antar dusun dan malam perpisahan yang penuh haru, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga maupun mahasiswa.

Pagi Ceria dengan Lomba Senam
       Hari penutupan pengabdian diawali dengan sebuah pagi yang sarat keceriaan. Lomba Senam Antar Dusun digelar untuk memperingati HUT RI ke-80 sekaligus menjadi ajang kebersamaan seluruh warga. Empat kelompok dari dusun berbeda tampil dengan penuh antusias, diiringi lagu wajib "Sipongpong" yang membakar semangat. Masing-masing kelompok tidak hanya menunjukkan kekompakan gerakan, tetapi juga menghadirkan kreasi-kreasi unik yang mencerminkan karakter dusun mereka. Suasana semakin hangat ketika acara dibuka dengan senam massal yang melibatkan warga, peserta lomba, dan tim KKN UMD Universitas Jember. Lapangan balai desa yang biasanya lengang di pagi hari kini berubah menjadi ruang kebersamaan, dipenuhi tawa dan semangat.
       Sebelum masuk ke inti lomba, setiap kelompok bergiliran membawakan yel-yel penyemangat khas kelompok mereka. Sorakan, tepuk tangan, dan teriakan penuh semangat membahana, memperlihatkan antusiasme warga yang luar biasa. Tak hanya peserta lomba, tim KKN pun turut memeriahkan acara dengan turun ke arena, bernyanyi dan berkaraoke bersama masyarakat. Hiburan spontan itu membuat suasana semakin hidup, menghadirkan gelak tawa yang menyatukan semua generasi, dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Bukan hanya sekadar lomba, kegiatan pagi itu menjadi simbol silaturahmi dan kekompakan, mengikat hubungan mahasiswa dengan masyarakat Grujugan Kidul di hari terakhir pengabdian mereka.

Malam Penuh Haru dan Ungkapan Terima Kasih
       Jika pagi memberikan gelak tawa, maka malamnya menghadirkan air mata haru. Acara perpisahan resmi dibuka dengan sambutan Kepala Desa Grujugan Kidul, Bapak Tofan Firdaus, S.H., yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim KKN UMD Universitas Jember. Dalam pidatonya, beliau menekankan betapa kehadiran mahasiswa membawa dampak positif bagi desa melalui berbagai program kerja yang inovatif dan bermanfaat, terutama pendampingan UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Ucapan terima kasih yang disampaikan dengan tulus menjadikan suasana malam itu hangat dan penuh makna.
       Acara kemudian berlanjut dengan presentasi singkat mengenai hasil program kerja yang telah dilaksanakan. Salah satu capaian terbesar adalah program rebranding untuk 11 UMKM desa, berupa pembuatan logo, banner, modul branding, serta pelatihan pemasaran digital. Produk-produk ini kemudian diserahkan secara simbolis kepada perangkat desa, menegaskan bahwa pengabdian mahasiswa tidak berhenti pada hari itu saja, tetapi dirancang untuk berkelanjutan. Tim KKN UMD Universitas Jember juga menyerahkan sebuah plakat indah sebagai cinderamata untuk pemerintah Desa Grujugan Kidul, tanda terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Tak lupa, hadiah-hadiah untuk para pemenang lomba senam pagi hari turut dibagikan, menambah keceriaan di tengah suasana yang mulai diselimuti keharuan.
       Malam itu mencapai puncaknya ketika dua video diputar. Pertama adalah video profil UMKM yang memperlihatkan proses produksi hingga wawancara dengan para pelaku usaha lokal sebagai sebuah dokumentasi berharga yang menjadi output program kerja. Kedua adalah video "After Movie" KKN UMD Universitas Jember yang merangkum perjalanan 35 hari penuh cerita, mulai dari kerja keras, canda tawa, hingga momen keakraban dengan warga. Potongan demi potongan gambar yang muncul di layar mengundang tangis haru sekaligus senyum bahagia dari semua yang hadir. Tidak sedikit warga maupun mahasiswa KKN yang terbawa emosi, menyadari bahwa kebersamaan itu sebentar lagi akan berakhir.
       Menjelang penutupan, sesi kesan dan pesan pun digelar. Warga, pelaku UMKM, hingga mahasiswa KKN bergantian menyampaikan rasa syukur, apresiasi, serta doa. Kata-kata sederhana namun tulus itu memperkuat ikatan yang sudah terjalin. Malam perpisahan pun ditutup dengan pamitan penuh haru, meninggalkan jejak yang tak akan lekang oleh waktu.
       Lebih dari sekadar kewajiban akademik, KKN UMD UNEJ 2025 di Desa Grujugan Kidul telah membuktikan bahwa pengabdian sejati terletak pada kemampuan menyentuh hati, memberi manfaat nyata, dan membangun kenangan bersama. Gelak tawa di pagi hari dan tangis di malam perpisahan adalah simbol bahwa ilmu bukan hanya untuk dipelajari, tetapi juga untuk dibagikan. Dari Grujugan Kidul, jejak abadi itu telah tercipta akan jejak yang akan selalu dikenang oleh warga desa maupun para mahasiswa KKN UMD Universitas Jember.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline