Lihat ke Halaman Asli

Memanfaatkan Minyak Jelantah, Mahasiswa KKN UM Adakan Pelatihan Pengolahan Membuat Sabun bersama Ibu-Ibu PKK Desa Mulyoarjo

Diperbarui: 7 November 2022   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Sabun/dokpri

Mahasiswa KKN Reguler Universitas Negeri Malang mengadakan “Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah menjadi Sabun” sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan implementasi IPTEK dan memberikan keterampilan dalam pengelolaan limbah pada warga desa. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jum’at, 4 November 2022 tersebut dilaksanakan di Aula Balai Desa Mulyoarjo, Kec. Lawang, Kab. Malang dan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. 

Penyampaian Materi oleh Mahasiswa KKN UM/dokpri

Sebanyak 15 Ibu-Ibu Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Mulyoarjo hadir pada acara pelatihan tersebut. Mereka sangat antusias dan penasaran bagaimana minyak jelantah dapat diubah menjadi sabun. Tak sedikit pula dari mereka yang masih belum tahu jika minyak jelantah yang selama ini dibuang begitu saja ternyata dapat dimanfaatkan kembali menjadi sabun yang serba guna dan ternyata mempunyai nilai jual.

Kepala Desa Mulyoarjo, Bapak Rokhim dalam sambutannya juga mengatakan

“Hasil dari sabun itu bisa berpotensi sebagai peluang usaha baru dan saya harap teman-teman mahasiswa dapat memberikan penjelasan juga pada Ibu-Ibu mengenai bagaimana cara pemasaran hingga packaging-nya sehingga sabun tadi dapat dipasarkan”.

Beliau juga mengapresiasi teman-teman mahasiswa yang telah mengadakan acara ini dan beliau berharap

“Semoga kegiatan pelatihan ini dapat memberikan gambaran dan manfaat untuk Ibu-Ibu PKK sehingga dapat mengadakan acara serupa sebagai bentuk pemberdayaan warga Desa Mulyoarjo”

Praktik pembuatan sabun oleh ibu-ibu PKK Desa Mulyoarjo/dokpri

Kegiatan pelatihan ini diisi dengan penyampaian materi oleh rekan-rekan mahasiswa dan dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan sabun dari minyak jelantah. Ibu-ibu juga berpartisipasi aktif untuk melakukan praktek bersama membuat sabun dari minyak jelantah menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan. Produk sabun ini hanya menggunakan 3 bahan dasar yaitu minyak jelantah, soda api (NaOH) dan air demineral.

Sebelumnya minyak jelantah yang akan digunakan dijernihkan dahulu dengan menggunakan arang selama kurang lebih 24 jam. Kemudian ketiga bahan tadi ditimbang dengan takaran yang sesuai dan kemudian dicampurkan. Proses pembuatan sabun merupakan proses reaksi kimia yang disebut dengan saponifikasi. Saponifikasi dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan saponin (sabun).

Praktik pembuatan sabun oleh ibu-ibu PKK Desa Mulyoarjo/dokpri

Penyampaian materi dilakukan guna memberikan edukasi dan wawasan pada Ibu-Ibu yang hadir akan pentingnya mengelola limbah minyak jelantah dan banyaknya dampak negatif dari minyak jelantah tersebut. Minyak jelantah diketahui merupakan minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang-ulang sehingga minyak tersebut telah turun kualitasnya. Penggunaan minyak goreng yang berulang dan terus menerus dapat berdampak buruk bagi kesehatan karena asam lemak jenuh yang semakin tinggi. Limbah yang selalu melekat dalam kegiatan rumah tangga ini jika digunakan terus menerus dapat menyebabkan kolestrol hingga dapat menyebabkan timbulnya kanker. 

Berdasarkan Riset Traction Energy Asia 2022 di kota besar Jawa-Bali menemukan potensi UCO (Used Cooking Oil) sekitar 1,2 kl/tahun. Padahal setiap 1-liter minyak jelantah yang dibuang begitu saja dapat mencemari 1000-liter perairan di lingkungan. Selain itu, limbah minyak jelantah yang dibuang pada saluran air dapat menyebabkan penumpukan lemak sehingga dapat menyumbat saluran dan dapat menjadi tempat menumpuknya bakteri. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengolah kembali minyak jelantah tersebut.


Hasil sabun minyak jelantah oleh ibu-ibu PKK Desa Mulyoarjo/dokpri

Produk sabun hasil pelatihan ini dapat digunakan ±4 minggu setelah dibuat agar Ph dari sabun tersebut cenderung aman untuk kulit. Sabun ini dapat digunakan untuk berbagai macam hal dan diklaim dapat membersihkan noda-noda membandel lebih baik daripada sabun pada umumnya. Penggunaan sabun ini dapat digunakan untuk mencuci tangan, menghilangkan noda membandel pada baju, sepatu, maupun untuk alat masak/alat makan, dan lain sebagainya. Namun, produk sabun ini tidak disarankan digunakan sebagai sabun untuk badan dengan alasan keamanan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline