Mahasiswa KKN Universitas Ivet Gelar Sosialisasi Mitigasi Kebencanaan Guna Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana
Nama penulis: Kelompok KKN Universitas Ivet
Pada kesempatan kali ini, tema yang diangkat dalam program KKN 9 adalah "Mewujudkan Desa Resilient melalui Literasi Kebencanaan Berbasis Identitas Budaya Lokal." Panitia KKN Universitas Ivet menjelaskan bahwa tema ini mencerminkan peran kampus serta mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana dengan memanfaatkan kearifan lokal, memperkuat sistem penanggulangan bencana di tingkat desa, serta memberdayakan komunitas adat agar lebih sadar dan siap menghadapi dampak dari bencana yang akan datang.
KKN 9 ini diikuti oleh kurang lebih 200 mahasiswa Universitas Ivet Semarang dari berbagai jurusan, dan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah 12 mahasiswa yang akan ditempatkan di berbagai kelurahan di Gunungpati, salah satunya yaitu Kelurahan Sumurrejo.
Pada saat penerjunan, Kelompok 12 disambut dengan baik oleh ibu sekretaris sebagai perwakilan dari kantor Kelurahan Sumurrejo yang akan ditempatkan dari tanggal 21 Februari -- 24 Maret 2025
Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ivet melaksanakan sosialisasi mitigasi bencana di Kelurahan Sumurrejo, Kota Semarang. Kegiatan ini berlangsung di rumah RT 03 dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK sebagai peserta utama.
Sosialisasi ini menghadirkan lima pemateri yang kompeten di bidang kebencanaan, kelingkungan, dan ekonomi masyarakat, dua dosen dari program studi Geografi yaitu, Ibu Merli Apriyantika, S.Si., M.Sc, dan Ibu Dwi Nur Yuliani.S.Si., M.Ling dan dosen dari bidang studi ilmu lingkungan Bapak Rizal Ichsan Syah Putra, S.Pd., M.Ling serta dosen dari Prodi Ekonomi Ibu Alifta Lutfiaazahra, S.E., M.Pd. beserta perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bapak Riyanto, S.I.KOM,MM. Kota Semarang. Fokus utama dari kegiatan ini adalah mitigasi bencana tanah longsor, mengingat wilayah Sumurrejo memiliki potensi kerawanan terhadap bencana tersebut.
Dalam pemaparannya, Bapak Riyanto, S.I.KOM,MM. menjelaskan tentang penyebab, tanda-tanda awal, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengurangi resiko tanah longsor. Beliau juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana melalui konsep "Siklus Bencana", yang meliputi tiga tahap: pra-bencana, saat bencana (tanggap darurat), dan pasca-bencana. Masyarakat diimbau untuk memahami jalur evakuasi, menyimpan dokumen penting di tempat yang aman, serta melaksanakan latihan kesiapsiagaan secara berkala.
Foto pemaparan materi dari Bapak Riyanto, S.I.KOM,MM. (Sumber: KKN 9 Ivet kelompok 12)
Sementara itu, empat dosen Geografi dari Universitas Ivet memberikan wawasan mengenai kondisi geografis Sumurrejo serta strategi pencegahan yang dapat diterapkan oleh warga setempat, seperti pembuatan terasering di lereng curam dan penanaman vegetasi penahan tanah.