Lihat ke Halaman Asli

KKK Kosambi

Kuliyah Kerja Kemasyarakatan Dari rumah Universitas Islam Syehk Yusuf

Menjelajahi Kampung Chinese di Desa Cengklong, Kosambi Tangerang

Diperbarui: 13 September 2021   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Cengklong merupakan salah satu desa padat penduduk yang terletak di Wilayah Kecamatan Kosambi, serta pada masa jaman belanda diperkenalkan pemilihan Kepala Desa oleh orang belanda yang ditunjuk langsung oleh Cuta atau kata lain yang di sebut Camat dan orang yang pertama yang mejadi Kepala Desa Cengklong adalah Bapak MDR.NOON sekitar pada tahun 1962 ini

Didesa cengklong terdapat salah satu kampung yang terdiri dari masyarakat keturunan thiong hoa, kampung chinese ini berlokasi di desa cengklong Rw11/Rt21kecamatan kosambi kabupaten banten mempunyai keunikan tersendiri karena mempunya budaya khas yaitu Tari cokek yang diiringi gembang kromong Tarian ini dilakukan setiap beberapa minggu sekali yang diadakan di rumah kawin chinese

Kampung chinese ini terbentuk pada tahun 1928. Tokoh yang terpandang dikampung ini salah satunya adalah Koh Deeng wan, kebanyakan tokoh masyarakat dikampung ini sudah tutup usia yang tersisa hanya keturunan dari masyarakat kampung chinese.

Tempat peribadatan dikampung chinese ini ialah Klenteng yang bernama Kham sie bio, berdiri sejak tahun 2011.

Dokpri

Dimasa pandemi covid - 19 masyarakat kampung chinese mendapatkan bantuan dari Kepala desa yang berupa bantuan sosial (Bansos) di sebar ke beberapa Rt/Rw Setempat, Namun warga kampung chinese  juga terpapar virus covid - 19 yang menyebabkan beberapa keluarga harus isolasi mandiri dan ada keluarga yang harus kehilangan anggotanya karena covid - 19.

Selain itu dimasa pandemi ini warga kampung chinese Selalu memakai masker dan Menjaga jarak pada setiap aktivitasnya.

"tapi disini tetap rukun dan toleransi antara masyarakat chinese dan non chinese hal di dibuktikan dengan saling menghargainya dalam beribadah dan peliharaan hewan merekapun walaupun berkeliaran dijalanan warga disana tidak ada yang keberatan ", Ujar Chong Sun (60) ketua Rt setempat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline