Lihat ke Halaman Asli

Aero

Marketing

Peran SWRO dalam Industri PLTU

Diperbarui: 6 Oktober 2025   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran SWRO di Industri PLTU

Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mempunyai peranan penting dalam penyediaan energi di Indonesia. Seiring meningkatnya kebutuhan listrik, tantangan terbesar yang dihadapi PLTU adalah ketersediaan air berkualitas tinggi untuk mendukung proses operasional. Air yang digunakan tidak sekadar untuk pendingin, melainkan juga untuk keperluan pembangkitan uap, kontrol emisi, hingga sistem utilitas lainnya. Dalam konteks inilah, teknologi SWRO hadir sebagai solusi penting, khususnya bagi PLTU yang berada di daerah pesisir.

Kebutuhan Air dalam PLTU

PLTU membutuhkan air dengan kualitas yang sangat tinggi. Air yang masuk ke boiler, misalnya, harus bebas dari padatan terlarut, garam, dan kandungan mineral yang dapat menimbulkan kerak maupun korosi pada pipa. Jika kualitas air tidak terjaga, maka efisiensi pembangkit akan menurun, biaya maintenance meningkat, serta risiko downtime yang tak dapat dihindari.

Selain itu, PLTU skala besar biasanya menggunakan sistem pendingin dengan volume air yang sangat masif. Pada PLTU di daerah pesisir, sumber air tawar sering kali terbatas, sehingga opsi pemanfaatan air laut menjadi pilihan yang strategis. Namun, air laut memerlukan proses pemurnian tingkat lanjut agar sesuai dengan standar kebutuhan pembangkit listrik.

Peran SWRO dalam Menyediakan Air Berkualitas

Di industri PLTU, SWRO memiliki peran vital untuk mengubah air laut menjadi air yang memenuhi syarat teknis bagi boiler maupun sistem pendingin. Teknologi ini memungkinkan PLTU beroperasi lebih mandiri, tanpa terlalu bergantung pada sumber air tawar dari darat yang jumlahnya terbatas.

Air hasil pemurnian dari SWRO dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan, antara lain :

1. Air Umpan Boiler (Boiler Feed Water)

Boiler merupakan jantung dari PLTU. Air yang masuk ke boiler harus benar-benar murni, dengan kadar Total Dissolved Solids (TDS) sangat rendah. SWRO menyediakan air dengan kualitas yang stabil, sehingga risiko kerak dan korosi berkurang secara signifikan. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan umur peralatan dan efisiensi termal pembangkit.

2. Sistem Pendingin

PLTU membutuhkan air pendingin dalam jumlah besar. Air laut memang langsung dapat digunakan, tetapi dengan konsekuensi risiko korosi tinggi. Dengan SWRO, sebagian air laut dapat dimurnikan terlebih dahulu, sehingga sistem pendingin menjadi lebih tahan lama dan memerlukan biaya maintenance lebih rendah.

3. Kontrol Emisi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline