Lihat ke Halaman Asli

Makna dan Filosofi di Balik Tradisi Ketupat Idul Fitri

Diperbarui: 15 Juni 2018   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna dan Filosofi di balik Tradisi Ketupat Idul Fitri/www.coinaphoto.com

Menjelang Idul fitri kita pasti tidak akan asing lagi melihat penjual ketupat menjamur dimana-mana dan bahkan ketupat juga dijadikan ornamen hiasan di kantor, toko, mall, pasar swalayan dan tempat lainnya yang melambangkan event dari idul fitri tersebut. Saat Idul fitri ketupatpun sudah menjadi makanan wajib ada di setiap rumah yang disajikan dengan opor ayam.

Nah apakah kita sudah tahu filosofi makna dari ketupat itu sendiri?

Supaya lebih bisa memaknai moment idul fitri, yuk kita simak filosofi ketupat yang kami rangkum untuk anda :

1. Gambaran keragaman kesalahan manusia

Kalau kalian ada yang pernah mencoba membuat anyaman ketupat pasti tahu betapa rumitnya membuat ayaman atau bungkusan ketupat

Hal itu menggambarkan betapa manusia memiliki banyak kesalahan yang harus kita sadari

2. Hati yang bersih

Hayo tebak pada waktu ketupat dibuka atau dibelah yang terlihat warnanya apa? Pasti nasi putih kan, nah itu merupakan cerminan atau gambaran bahwa hati kita dibersihan dan disucikan lagi setelah meminta permohonan maaf dan ampun dari segala kesalahan yang diperbuat baik sengaja maupun tidak sengaja.

3. Bentuk kesempurnaan

Setelah selama sebulan berpuasa menahan haus dahaga, lapar, dan hawa nafsu lainnya di bulan Ramadan yang diakhiri dengan merayakan Idul fitri yaitu hari raya kemenangan umat islam.

Itu seperti sebuah simbol bentuk kesempurnaan dan ketupat menggambarkan bentuk kesempurnaan dengan anyaman yang rumit namun bisa menjadi bentuk yang indah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline