Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Tubuhku Mulai Ringkih

Diperbarui: 15 Maret 2023   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuhku mulai ringkih
Menginjak tanah mulai goyah
Selaksa daun yang jatuh
Tak mampu lagi berdiri menerpa yang sudah patah
Hingga membuat hatiku sedih
Membilu dalam busuran tanpa arah

Tubuhku mulai ringkih
Aku sudah tak sanggup lagi menahan segala arah
Arah menuju badai di bawah kolong tanah
Hatiku terasa gundah
Selaksa kegundahan bunga yang patah
Patah hati membuatku terpanah
Tentang kisahku tanpa ada kata luluh latah

Tubuhku mulai ringkih
Mataku ingin tenang di alam bawah
Bawah tanpa ada kata kesedihan lelah
Lelahku sudah sirna diterjang badai gundah
Kerinduanku sudah mengulun kata runyah
Hingga tanpa kusadari tentangmu yang getah
Bersama nyanyian burung di alam bawah

Tubuhku mulai ringkih
Aku sudah terbenam di bawah tanah
Tanah yang hambar dan penuh getah
Sampai aku sudah lupa tentang rasa resah
Karena keresahanku sudah menjadi tabiat jiwa sunyah
Sesunyah jiwaku yang ringkih dan patah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline