Lihat ke Halaman Asli

Khairun Nisa

Mahasiswi UIN Jakarta

Apakah kurikulum kemendikbud sudah cukup untuk memenuhi pendidikan islam?

Diperbarui: 8 Oktober 2025   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan :

Salah satu konsep utama dalam Kurikulum 2025 adalah kurikulum deep learning yang menekankan pemahaman mendalam dan penerapan ilmu dalam kehidupan nyata. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menetapkan kurikulum nasional yang berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026. Dua kurikulum tetap digunakan, yakni Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka, dengan tambahan metode deep learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Cambridge Dictionary, deep learning adalah metode yang memungkinkan seseorang memahami konsep secara menyeluruh dan tidak mudah melupakan materi yang telah dipelajari. Dengan kata lain, deep learning adalah strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah secara mandiri.

Dalam peraturan terbaru, Kurikulum Merdeka resmi ditetapkan sebagai kurikulum nasional melalui Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024. Namun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa K-13 tetap berlaku di beberapa sekolah yang belum beralih. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi institusi pendidikan dalam menyesuaikan kurikulum dengan kondisi masing-masing.

Kurikulum adalah pedoman utama yang mengarahkan proses belajar di sekolah. Melalui kurikulum, pemerintah berusaha menyiapkan generasi yang cerdas, mandiri, dan memiliki karakter baik. Namun, di tengah mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, muncul pertanyaan penting: apakah kurikulum Kemendikbud di sekolah dasar sudah sesuai dengan kebutuhan pendidikan Islam? Menurut pandangan saya, walaupun kurikulum nasional sudah mengandung nilai-nilai karakter, penerapan prinsip dan nilai-nilai Islam di dalamnya belum sepenuhnya menyeluruh.

Argumen Utama :

Secara umum, kurikulum yang digunakan sekarang --- termasuk Kurikulum Merdeka --- memang berfokus pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa. Hal ini tentu hal yang positif. Tetapi dalam Islam, pendidikan tidak hanya sebatas menumbuhkan kecerdasan berpikir, melainkan juga harus menanamkan iman dan akhlak yang baik.

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11:

"Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat."

Ayat ini menunjukkan bahwa ilmu dan iman harus berjalan beriringan. Jadi, pendidikan dasar seharusnya tidak hanya mengejar pengetahuan umum, tetapi juga membangun keimanan dan akhlak siswa sejak dini.

Selain itu, Rasulullah SAW pernah bersabda:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline