Pada awal Juni 2025, pasar komoditas di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan pada dua komoditas utama: kakao dan emas. Kedua barang ini mengalami kenaikan harga yang mencerminkan ketidakstabilan dinamika pasar global dan lokal. Peningkatan harga ini menarik perhatian besar bagi investor, pelaku usaha, dan pemerintah karena pengaruhnya terhadap perekonomian nasional serta kemampuan beli masyarakat.
1.Peningkatan Harga Emas
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meningkat sebesar Rp17.000 per gram, dari Rp1.888.000 menjadi Rp1.905.000 per gram pada 2 Juni 2025. Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan harga emas meliputi:
- Ketidakpastian Ekonomi Global: Ketegangan politik global, sengketa perdagangan, dan potensi resesi global telah meningkatkan minat terhadap aset aman seperti emas.
-Kebijakan Moneter: Kebijakan bunga rendah yang diterapkan oleh beberapa bank sentral global telah menjadikan emas lebih menarik dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya.
- Nilai Tukar Rupiah: Penurunan nilai tukar rupiah dibandingkan dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan harga emas di pasar lokal.
Kenaikan harga emas memberikan keuntungan bagi para investor yang telah menanamkan modal dalam logam mulia. Namun, di sisi lain, harga emas yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli emas untuk kebutuhan lain seperti perhiasan atau tabungan masa depan.
2.Kenaikan Harga Kakao
Harga acuan biji kakao untuk bulan Juni 2025 ditentukan sebesar USD 9.591,52 per metrik ton (MT), meningkat USD 1.207,77 atau 14,41% dibandingkan dengan bulan Mei 2025. Peningkatan ini dipicu oleh beberapa alasan utama:
-Penurunan Produksi: Cuaca yang ekstrem dan perubahan iklim mengakibatkan gagal panen di negara-negara penghasil utama seperti Pantai Gading dan Ghana. Penurunan produksi mengakibatkan gangguan pada pasokan global