Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Berpacu dengan Palsu

Diperbarui: 19 Oktober 2025   07:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bibir-bibir membeku
Lidah-lidah tiba-tiba kelu
Berpacuan pada denyut waktu
Pada detak yang memburu

Dimana darah tersirat
Jantung yang berdegup kencang
Hati nan terus berdesir, dan ..
Langkah yang kini gontai

Musim kiranya tlah berganti
Panen raya itu usai
Masa kemarau datang menjelang
Tanah mulai merekah-pecah

Kemana kaki kan pergi ..
Semak-semak tlah terlanjur gelap membelukar
Onak dan duri memburu tajam
Waktu, kiranya tak dapat dipalsu-masa.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline