Lihat ke Halaman Asli

Kurangnya Modal Menjadi Faktor Matinya LKMS

Diperbarui: 11 Desember 2019   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam proses pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Indonesia, masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan. Permasalahan dasar yang bisa dijumpai adalah kurangnya modal atau aset LKMS untuk bisa berkembang ataupun hanya untuk sekadar bertahan. Jangankan untuk meningkatkan fasilitas yang ada, untuk melakukan pembiayaan pun pasti akan kesulitan jika LKMS kekurangan modal. 

Kekurangan modal atau asset bisa terjadi karena tidak berputarnya uang yang dipinjamkan. Jadi tidak ada hasil dari pembiayaan yang dilakukan. Jika LKMS tidak ada pemasukan maka LKMS juga tidak bisa memberikan pembiayaan. Selain itu, LKMS bisa kekurangan modal atau asset dikarenakan manajemen internal yang buruk. Atau bisa juga karena karyawan yang tidak amanah dan membawa kabur uang Lembaga.

Untuk itu, apakah solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? Yaitu dengan cara Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang kekurangan modal bisa bergabung dengan LKMS sewilayah yang sudah besar. Dengan bergabung, LKMS yang tadinya kekurangan modal untuk bisa melakukan pembiayaan menjadi mampu kembali. LKMS juga harus pintar untuk menarik minat masyarakat yang mempunyai usaha mikro yang berpotensi maju untuk bisa bergabung dengan LKMS tersebut. Selain itu, saat melakukan pembiayaan LKMS juga harus bisa memberikan setidaknya sedikit sosialisasi kepada nasabah tentang bagaimana melakukan usaha yang baik dan benar menurut syariat islam.

Agar modal atau asset tidak menurun dengan drastis juga harus dibarengi dengan manajemen internal yang baik. LKMS harus mencari pekerja yang memang berkualitas dan bekerja sesuai syariat islam agar tidak ada kasus penghianatan pegawai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline