Mohon tunggu...
Kayyisa Ais
Kayyisa Ais Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hello

Everything happens for a reason

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kurangnya Modal Menjadi Faktor Matinya LKMS

11 Desember 2019   18:04 Diperbarui: 11 Desember 2019   18:18 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam proses pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Indonesia, masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan. Permasalahan dasar yang bisa dijumpai adalah kurangnya modal atau aset LKMS untuk bisa berkembang ataupun hanya untuk sekadar bertahan. Jangankan untuk meningkatkan fasilitas yang ada, untuk melakukan pembiayaan pun pasti akan kesulitan jika LKMS kekurangan modal. 

Kekurangan modal atau asset bisa terjadi karena tidak berputarnya uang yang dipinjamkan. Jadi tidak ada hasil dari pembiayaan yang dilakukan. Jika LKMS tidak ada pemasukan maka LKMS juga tidak bisa memberikan pembiayaan. Selain itu, LKMS bisa kekurangan modal atau asset dikarenakan manajemen internal yang buruk. Atau bisa juga karena karyawan yang tidak amanah dan membawa kabur uang Lembaga.

Untuk itu, apakah solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut? Yaitu dengan cara Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang kekurangan modal bisa bergabung dengan LKMS sewilayah yang sudah besar. Dengan bergabung, LKMS yang tadinya kekurangan modal untuk bisa melakukan pembiayaan menjadi mampu kembali. LKMS juga harus pintar untuk menarik minat masyarakat yang mempunyai usaha mikro yang berpotensi maju untuk bisa bergabung dengan LKMS tersebut. Selain itu, saat melakukan pembiayaan LKMS juga harus bisa memberikan setidaknya sedikit sosialisasi kepada nasabah tentang bagaimana melakukan usaha yang baik dan benar menurut syariat islam.

Agar modal atau asset tidak menurun dengan drastis juga harus dibarengi dengan manajemen internal yang baik. LKMS harus mencari pekerja yang memang berkualitas dan bekerja sesuai syariat islam agar tidak ada kasus penghianatan pegawai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun