Lihat ke Halaman Asli

Kautsar Luthfian Ramadhan

Mahasiswa Teknik Kimia, Nikmati juga konten menarik SpotiCay di platform lainnya (Instagram, Youtube, Spotify, Tiktok)

Murka Demeter atas Penculikan Persephone, Menilik Pergantian Musim dari Mitologi Yunani (Kautsar Luthfian Ramadhan)

Diperbarui: 27 Mei 2022   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi Pribadi)

Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai "Kesedihan dan Murka Demeter, Menilik Pergantian Musim dari Mitologi Yunani". Kenalin aku icay, aku membagikan beberapa konten edukasi yang sangat aku sukai, yaitu : Sains, Sosial, Sejarah, mitologi dan kisah pribadiku. 

Kalau kamu memiliki ketertarikan yang sama denganku, kamu bisa follow untuk menikmati artikel artikel dengan tema yang sama. Artikel ini kutulis berdasarkan opini dan referensiku dari beberapa sumber yang telah aku cantumkan. So. Let's go kita masuk ke pembahasan. Semoga bermanfaat

-------------

Setiap tahunnya, sebelum masyarakat Yunani kuno menebar biji tanaman, mereka menyembah Demeter, dewi pertanian. Di bumi, tiap suap makanan adalah rezeki, sementara di dunia kematian, hal itu menandakan keabadian. Demeter merawat bumi bersama putri kesayangannya, Persephone, yang mewarisi tekad ibunya dan tumbuh menjadi gadis muda yang cerdas.

Sementara itu, sesosok bayangan mengintai di kejauhan. Suatu hari, saat Persephone sedang bersenda gurau di padang rumput bersama peri air tawar, Cyane. Saat tengah mengagumi bunga narcissus yang bermekaran, mereka menyadari tanah mulai bergetar. Mendadak bumi terbelah, dan sosok mengerikan muncul dari tanah. Ia adalah Hades, dewa kematian dan neraka.

Ia menculik Persephone, membawanya menggunakan kereta tempur, dan melesat kembali ke perut bumi. Cyane menangis sejadi-jadinya, hingga larut menyatu dengan sungai. Saat Demeter tiba di lokasi kejadian, ceruk di padang rumput sudah tertutup serta Cyane dan Persephone telah lenyap. Demeter melesat menuju gunung Olympus untuk meminta bantuan. Sebagian besar dewa menyaksikan kejadian tersebut. Mereka sudah mengetahui alasan dibalik peristiwa tersebut.

Disisi lain Zeus, ayah Persephone, mengabulkan keinginan Hades untuk menikah tanpa persetujuan baik dari Persephone maupun Demeter. Ketika Demeter memohon bantuan, dewa-dewa lain tak mengacuhkannya. Jadi, ia putuskan mencari anaknya sendiri. 

Larut dalam sedih dan putus asa, ia melalaikan kewajibannya. Panen-panen gagal dan kelaparan hebat melanda seluruh dunia. Saat manusia mulai binasa, dewa-dewa mulai gelisah. Apabila manusia binasa, siapa yang akan menyembah mereka dan memberi sajen?

Zeus meminta Demeter untuk menghentikan pencarian dan menunaikan kewajibannya. Namun, ia menolak. Melintasi sungai Styx yang dingin, dan melalui lorong-lorong dunia bawah, Persephone sedang berjuang untuk dirinya sendiri. Hades ingin memperistri dan menjadikannya ratu. Namun, Persephone menolak penawarannya dan menolak untuk makan.

Saat ia merindukan dekapan ibunya, tawa teman-temannya, hangatnya mentari, Persephone semakin dingin dan kesepian. Dan ia kelaparan. Ia merindukan makanan enak seperti biji-bijian, sayur, dan buah segar. Berkeliaran di taman angker, dia menyaksikan buah delima menggantung di cabang-cabangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline