Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Menaruh Bekas Bungkus Kopi di Kantong Baju

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di pabrik tempat saya bekerja di setiap sudut disediakan tempat sampah. Tidak hanya itu. Terpasang juga kata-kata: "Terimakasih Anda Telah Membuang Sampah Pada Tempatnya" atau "Jagalah Kebersihan, Buanglah Sampah Pada Tempatnya".

Tetapi setiap hari sampah selalu bertebaran di mana-mana. Apalagi pada pada hari setelah semua karyawan masuk ke tempat kerja.

Sampah-sampah bekas atau sisa makanan ditinggal begitu saja. Padahal semua karyawan yang bekerja minimal lulusan SMA.

Pasti membaca tulisan yang terpampang dan mengerti tong-tong yang tersedia adalah untuk menampung sampah.

Padahal di pabrik ada aturan denda bagi setiap karyawan yang membuang sampah sembarangan. Tapi tidak tegas diterapkan.

Saya pernah secara iseng bilang ke bagian HRD. Bahwa percuma tempelan dengan kata-kata "Terimakasih Anda Telah Membuang Sampah Pada Tempatnya". Tidak efektif.

Coba kata-katanya diganti dengan "Anda Akan Menerima Rp 100 Ribu Bila Buang Sampah Pada Tempatnya".

Menurut saya karyawan tidak mematuhi membuat sampah tempatnya ada tiga sebab.

Pertama tentu berhubungan dengan kesadaran. Kedua karena kebiasaan. Ketiga, merasa tidak ada manfaat dengan membuang sampah pada tempatnya.
KESADARAN

Kesadaran dari dalam diri merupakan hal terpenting untuk menjaga kebersihan. Sadar bahwa membuang sampah itu tidak baik. Cerminan perilaku yang tidak bertanggung jawab.

Apabila kita memiliki kesadaran, maka akan malu membuang sampah sembarangan. Walau tidak ada yang melihat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline