Teruntuk yang terkasih yang namanya selalu di dalam kalbu.
Di bawah atap ini, di rumah ungu.
Ada cinta yang terselamatkan olehmu.
Ada mimpi yang kembali menyala berkatmu.
Kami tak pandai merangkai kata,
Atau sekedar bermanis bahasa.
Namun meski begitu,--kami tetap mencoba.
Dalam bisu kami terus berusaha,
Agar tak membuatmu kecewa.
Namun, kami hanya dua anak manusia.
Kami bangkit, jatuh, dan kembali merangkai asa.
Satu yang tak ingin kami buat kecewa,
Hanya engkau sang penyelamat jiwa.
Dalam kerapuhan diri yang lalai, kami langitkan do'a,
Wahai Tuhan yang maha kuasa,
Kami sungguh tak berdaya,
Selain mencoba, berusaha, dan berdo'a,
Kami bukanlah apa-apa.
Namun jika Engkau menghendaki,
Berkahi-lah dia yang paling kami kasihi.
Wanita yang begitu indah di rupa dan hati,
Yang tak pernah kami lupa, barang sekali.
Untukmu penyelamat yang paling kami kasihi,
Doakan kami semoga bisa membalas budi.
Penuh cinta dari kami,
Bunda yang paling baik hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI