Lihat ke Halaman Asli

Zakat Mengajarkan untuk Saling Memanusiakan

Diperbarui: 9 Juni 2018   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zakat - pegipegi.com

Semua orang sepakat, sebagai manusia harus saling membantu antar sesama. Semua orang juga sepakat, bahwa manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Karena itulah, setiap manusia dianjurkan untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Dan dalam interaksi itulah, kita dituntut untuk saling mengerti dan memahami antar sesama. Dalam upaya untuk saling memahami itulah, terkadang memunculkan empati. Jika tetangga membutuhkan pertolongan, kita tergerak untuk memberikan pertolongan.

Namun, memberikan pertolongan tidak hanya kepada saudara atau tetangga saja. Memberikan pertolongan harus dilakukan kepada siapa saja yang memang membutuhkan pertolongan. 

Sayangnya, di era informasi berkembang begitu pesat, di era modernitas yang begitu menggila, semangat untuk saling berbagi dan memberikan pertolongan ini tidak terjadi pada semua orang. Padahal, semangat inilah yang mendasari kita semua dalam berinteraksi antar sesama manusia. Dengan membiasakan saling berbagi, maka tidak ada lagi jarak antara kaya dan miskin, antara atas dan bawah atau antara lainnya. Semua setara, mempunyai hak dan kewajiban yang sama.

Kenapa hal ini penting? Karena saat ini terus merebak provokasi intoleransi dan radikalisme. Bagi kelompok ini, orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka dianggap salah. Akibatnya, mereka memilih menjadi eksklusive, hanya bergaul dengan kelompok mereka sendiri. 

Masyarakat diluar kelompok mereka, dianggap sebagai sesat dan tidak perlu mendapatkan pertolongan. Bahkan, jika sudah mendapat kategori 'sesat' ini, yang terjadi justru mendapatkan perlakukan yang intoleran. Karena masifnya provokasi yang mereka lakukan di dunia maya, tidak sedikit sebagian dari masyarakat kita yang menjadi korban. Tak heran jika di beberapa kota, intoleransi mengalami peningkatan.

Padahal, dalam agama apapun diajarkan untuk saling mengenal dan berbagi antar sesama. Dalam agama Islam misalnya, mengenal tradisi zakat. Salah satunya dalah zakat fitrah. 

Zakat yang dikeluarkan sebelum sholat idul fitri ini, bisa diartikan sebagai upaya untuk menyucikan harta. Karena dalam setiap harta yang kita punya, ada hak orang lain. Karena itulah, zakat fitrah bersifat wajib bagi umat muslim yang mampu. Dan zakat ini harus disalurkan kepada orang yang tidak mampu. Kenapa? Agar mereka juga bisa menikmat beras yang enak seperti orang-orang mampu. Inilah prinsip keadilan sosial yang berusaha diwujudkan. Semua orang setara, tidak peduli kaya ataupun miskin.

Zakat tidak hanya sebatas momentum untuk saling berbagi. Namun zakat juga merupakan momentum saling menghargai dan memanusiakan manusia. 

Mari kita tinggalkan ujaran kebencian yang kian marak saat ini. Waktunya membangun kesadaran dalam diri, untuk mempererat hubungan antar manusia yang setara dan saling melengkapi. Salah satunya dengan cara memenuhi kewajiban membayar zakat. Dan zakat ini merupakan upaya untuk saling berbagi antar sesama manusia. 

Zakat fitrah mengajarkan kepada kita untuk merangkul yang miskin, membantu yang membutuhkan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan dan keadilan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline