Oleh Karmila; Mahasiswa S1 MPI Kelas VI C UIN SGD Bandung
Manajemen pendidikan menghadapi tantangan dalam efektivitas dan efisiensi, terutama dalam pendidikan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Penerapan Total Quality Management (TQM) masih mengalami kesenjangan dalam peningkatan mutu. Kurangnya kepastian kebijakan dan partisipasi aktif juga menjadi kendala. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis falsafah, prinsip dasar, isu strategis, serta kebijakan dalam manajemen pendidikan Islam guna menemukan solusi sistematis dan berkelanjutan.
Pertama : Falsafah dan teori manajemen; Filsafat ilmu pengetahuan adalah cabang filsafat yang membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, metode ilmiah, sikap etis yang harus dikembangkan oleh para ilmuwan. Ini juga berfungsi sebagai sarana untuk merefleksi, menguji, mengkritik, dan menguji hipotesis dan metode ilmiah serta memberikan landasan logis untuk metode ilmiah. Manajemen, menurut Ricky W.Griffin, didefinisikan sebagai "proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (tujuan) secara efektif dan efisien."
Kedua : The basic principles manajemen; Dasar dasar manajemen pendidikan Islam terdiri dari 3 (tiga): Al-Qur'an, As-Sunnah, dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Secara khusus, "Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu proses yang terencana dan sistematis dalam mengelola pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran serta pengembangan potensi peserta didik." Prinsip-prinsip utama manajemen pendidikan Islam adalah tauhid, adil, kepastian, transparansi, dan partisipasi aktif.
Ketiga : Isu-isu strategis manajemen pendidikan global; Dalam bidang pendidikan, masalah total quality management (TQM) adalah masalah yang sangat luar biasa. Mutu adalah ide atau proses yang digunakan untuk meningkatkan keluaran suatu organisasi. Mutu pendidikan mencakup input, proses, dan output pendidikan. Manajemen kinerja yang efektif diperlukan untuk mencapai pendidikan berkualitas.
Dalam Isu Pendidikan Islam dalam Penelitan Rajo Bungsu, dkk. menilik dari empat aspek: input pendidikan, proses pendidikan, output, dan hasil.
Keempat : Politik dan kebijakan dalam manajemen pendidikan islam; Tujuan politik pendidikan adalah untuk menunjukkan jalan ke depan dalam kemajuan pendidikan untuk membangun negara yang lebih baik di masa depan. Kebijakan pendidikan unik karena memiliki tujuan. Mereka harus memiliki tujuan khusus, jelas, dan terarah untuk memberikan kontribusi pada pendidikan.
Manajemen adalah proses mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Dalam pendidikan Islam, pengembangannya berdasar pada Al-Qur'an, As-Sunnah, dan peraturan yang berlaku, dengan prinsip utama Tauhid, Adil, Kepastian & Transparansi, serta Partisipasi Aktif. Penerapan Total Quality Management (TQM) menjadi isu utama untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan pendidikan harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah guna meningkatkan kualitas pendidikan.
*)Tulisan ini, disarikan dari Bahan Ajar Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Internasional Part 1 Wawasan Manajemen Pendidikan Internasional/Global, Dosen Pengampu :Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M. M.
Karmila, Lahir pada tanggal 21 september 2003, merupakan anak sulung dari pasangan Bapak Hendar Suhendar dan Ibu Ai Karwati. Alamattinggal saat ini di Babakan Desa Rt 05 Rw 01 No.9 Kelurahan Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 40615. Nomor Hp 0895373608829. Email : rkarmila8@gmail.com. Pendidikan: Sekolah Dasar/SDN Cibiru 4 lulus tahun 2016, Sekolah Menengah Pertama/SMPN 46 Bandung lulus tahun2019 ,Sekolah Menengah Atas/SMAN 1 Cileunyi Lulus tahun 2022 dan sekarang Kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI