Lihat ke Halaman Asli

Serangan Pemalsuan Akun Medsos vs Image Restoration Theory

Diperbarui: 20 Januari 2017   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mantan Ketua KPK Antasari Azhar (Foto : Kompas.com)"][/caption]Oleh : Budi Purnomo Karjodihardjo

PERTUMBUHAN dunia digital yang demikian pesat membawa konsekuensi terhadap penggunaan media sosial (medsos) yang demikian pesat juga.

Seperti koin mata uang, digital atau internet atau online, tidak mungkin terlepas dengan dunia medsos. Medsos adalah alat distribusi untuk menyampaikan pesan produk-produk digital berupa link, gambar, video atapun aplikasi yang lainnya.

Selain dunia bisnis, di dunia entertaiment dan dunia politik pun penggunaan medsos dan digital juga sudah meluas dan menjadi dominan sepertinya menjadi kewajiban bahkan menjadi industri tersendiri karena yang sudah melek digital biasanya diserahkan kepada tim medsos profesional.

Akibatnya, bagi para selebritas terjadi semacam perlombaan untuk memiliki fans yang banyak, likers yang banyak, followers yang banyak. Semakin banyak audience-nya semakin banyak pula pembacanya dan di situ juga ada bisnisnya, meskipun ada juga yang tidak mau dimonetize.

Nah, kalau akun medsos orang biasa jumlah fansnya sedikit, tetapi kalau selebritas, entah itu tokoh entertainment, tokoh bisnis, tokoh politik, tokoh pemerintahan atau pensiunannya biasanya fans dan pendukungnya banyak.

Itulah sebabnya banyak penggiat medsos yang menggunakan, manfaatkan, bahkan memalsukan akun-akun medsos mereka untuk mendapatkan pengikutnya dengan cepat. Mereka membuat status seolah-olah berasal dari tokoh selebritas tersebut.

Jelas, pengikutnya menjadi tertipu. Bukan hanya sesama pengguna medsos, tetapi jurnalis dan media pun tertipu. Kalau status selebritas tersebut adalah tokoh VVIP, entah itu statemen normatif (apalagi kontroversial) tentu menjadi bahan berita yang enak diolah.

AKUN PALSU ANTASARI AZHAR

Nah, salah satu selebritas yang menjadi korban akun palsu adalah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar (AA) yang menggunakan akun palsu di media sosial Twitter, dengan akun @antasariazharID.

Pada Selasa (13/12/2016), akun twitter yang memajang gambar mantan Ketua KPK AA itu menulis "Ramai #SidangAhok, jangan sampai Kriminalisasi terjadi lagi," kicau akun @AntasariAzharID.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline