Lihat ke Halaman Asli

Kang Jenggot

Karyawan swasta

Cak, Mana Suara Sampeyan Untuk Satinah

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derita Satinah, di tanah Arab, sekarang sedang digunjingkan di negerinya sendiri. Pahlawan devisa itu, terancam hukuman pancung, karena dituding mencuri dan membunuh. Satinah, bisa terhindar dari hukuman mati, bila membayar diyat atau tebusan yang jumlahnya sampai 21 milyar. Diyat yang cukup membuat mata membeliak.
Pro kontra pun terjadi di Indonesia. Di dunia maya, banyak yang membelanya. Hastag #SaveSatinah, banyak dicantumkan para tweeps di republik Twitter. Rieke Diah Pitaloka, salah seorang legislator PDI-P, yang rajin bersuara tentang nasib TKW, di akun twitternya @rieke_diah, berpendapat, negara wajib membebaskan Satinah. Diyat 21 milyar harus jadi tanggungan negara. Satu nyawa anak negeri, harus dibela, dengan cara apapun. Ketimbang uang negara dikorupsi, lebih bermaslahat bila dipakai untuk selamatkan Satinah. Kira-kira seperti itu yang saya simpulkan dari kicuan Mbak Oneng di akun twitternya tentang Satinah.
Kepedulian kepada Satinah pun, datang dari berbagai kalangan. Bahkan dari capres PDI-P, Jokowi. Ia mengaku, akan menyumbang uang untuk diyat Satinah. Entah berapa yang akan disumbangkan, sebab capres kerempeng itu, tak menyebut angka dengan jelas.
Para pemusik pun, ramai-ramai akan urunan, menggelar konser untuk menyumbang Satinah. Tapi, yang agak heran itu, kok suara dari mas Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Indonesia, tak terdengar gaungnya. Padahal, dari sisi jabatan yang diembannya, urusan TKW, dan tentunya Satinah, adalah urusan dari Cak Imin, demikian panggilan akrab mas menteri yang juga Ketua Umum PKB.
Tapi baiklah, mungkin Cak Imin sedang sibuk kampanye, jadi agak sedikit lupa urusan kerjaan. Namun eloknya, sebagai menteri, Cak Imin harus punya sikap. Dan, sebagai ketua partai juga demikian. Kalau tak bersuara, orang akan bertanya-tanya. Contohnya saya yang iseng bertanya-tanya ini.
Lewat kompasiana, republik milik warga, saya menanyakan itu. Semoga, Cak Imin membaca, atau siapa pun, mungkin orang dekatnya juga membaca. Saya hanya ingin tahu, sikap Cak Imin tentang Satinah. Jadi Cak, mana suara sampeyan tentang Satinah. Ditunggu loh...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline