Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Sesungguhnya Aku

Diperbarui: 9 November 2022   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

  

Betapa aku kesulitan mencari orang setampan aku, secantik kamu. Bahkan dalam beberapa waktu belakangan, mencari adalah pekerjaan maha sulit untuk di lakukan.

Menyusuri jalanan, menjelajahi permukiman, menerobos hutan pepohonan, mengunjungi pusat pertokoan. Namun yang aku dapatkan adalah kehampaan.

Betapa aku kesulitan mencari orang sebaik aku, sejujur kamu. Telah di umumkan lewat media sosial, di siarkan berita nasional, ajang pencarian bakat di gencarkan setiap tujuh kali sebulan, tapi orang yang kita mau tak jua bertemu.

Dunia semakin sempit, orang baik, jujur, lurus hati, semakin sedikit

Dunia semakin tua, mencari ketauladanan adalah pekerjaan sia sia

Inikah pertanda, dunia segera tiada. Orang berhati mulia di panggil Tuhan dengan segera, orang dengan pencerahan hati satu persatu menuju alam bahagia. Meninggalkan dunia yang fana, meninggalkan kita yang hatinya penuh dusta, penuh hasut dan prasangka.

Betapa aku merindukan zaman dahulu, bahkan zaman batu, ketika kita masih hidup dengan pikiran lugu, mencari buah dan berburu, tanpa harus pernah menipu. Hidup apa adanya, tidur di gua tapi kita tidak pernah penuh prasangka.

Jika zaman itu kembali ada, tolong hubungi aku segera. Agar kita bisa bersama menuju kesana, mendirikan koloni baru dengan penuh rasa bahagia.

Akhirnya, aku tidak perlu tampan, engkau tidak harus jelita. Kita bisa merasakan damai meski kita bukan siapa siapa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline