Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: Bersama Senja, Lenyap Iman di Dada

Diperbarui: 8 Mei 2021   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di rembang senja, sekelebat bayangan melesat cepat. Meloncat tak beraturan, mendesis seumpama ular kegirangan. Matanya berbinar angan, tubuhnya tambun penuh kesukaan. Bibirnya pula meniup buhul-buhul dengan aneka kesenangan.

Seharian menggelepar menahan hasrat, sejak terbit fajar mendekam penuh dendam. Keinginan yang tak kesampaian, hasrat  terpenjara atas nama puasa. Melelahkan, menjemukan, membosankan. Begitu bibir dan lidahnya bergumam. "Ini penjara yang merajam".

Seketika. Bunyi bedug magrib merubah segalanya. Taring kembali tajam menghujam, tangan mencakar dan menggenggam segala yang di damba. Hilang entah kemana pertahanan jiwa, raib segera norma atas nama nafsu semata.

Hanya sebatas senja. Hanya seujung pekik pura-pura

Iman ternyata tergadai lapar dan dahaga, pengajaran menahan hasrat seharian lenyap tak berbekas. Hanya sebatas itu keimanan.

*****

Baganbatu, mei 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline