Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Ketika Pagi Menyapa dengan Bahagia

Diperbarui: 16 Oktober 2019   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Embun menetes di dedaunan, warna putih jernih pertanda kemurnian, mengelus lembut hijau daun dengan perasaan, membisikan kata-kata indah tentang perasaan. "Bangun sayang, pagi telah datang menjemputmu untuk bernyanyi," indah dalam pandangan, sejuk dalam perasaan

Satu dua tiupan angin menghantarkan dingin, membersihkan hati dari kemarau rasa yang sering menggoda, adakah hati yang tak tersentuh damai yang sejati? Mungkinkah jiwa tak mendamba bahagia yang hakiki

Laju pagi seakan tiada henti, membangunkan asa agar siang adalah medan laga, pagi telah memberi petuah, pagi telah mengingatkan sejak semula, hiduplah seumpama embun menetes di dahan, setetes tapi menjernihkan, sementara tapi bermakna

Pagi dan embun setia memberi pengajaran, tak pernah lelah memberi ingat. Putaran waktu kan menghadirkan peristiwa berulang, pagi datang dengan tawaran kebahagian, embun melengkapi rasa itu hingga menyentu kalbu

Bagan batu 16 oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline