Lihat ke Halaman Asli

Julia Ananda

Mahasiswa Prodi Keperawatan Anestesiologi

Peran Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dalam Menghadapi Covid-19

Diperbarui: 20 Januari 2022   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Muncul pada desember 2019 di Wuhan, China. Covid-19 telah membuat gempar warga seluruh dunia, karena gejala yang ditimbulkan cukup kompleks. Gejala yang timbul antara lain: demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas.

Pada tanggal 2 maret 2020, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia. Sejak saat itu pemerintah membuat kebijakan dalam menekan kasus penularan covid-19, yaitu membatasi mobilias masyarakat. Dimulai dari PSBB hingga PPKM. Pembatasan ini pun berdampak pada berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi.

Karena daya beli masyarakat yang menurun, otomatis pendapatan usaha pun ikut menurun. Sehingga memaksa pelaku usaha untuk mengurangi tenaga kerja. Tingkat pengangguran semakin meningkat, bahkan di prediksi akan terus bertambah jika pandemi ini tidak segera berlalu atau diselesaikan. Hal ini menjadi salah satu hal yang sangat dikeluhkan masyarakat

Pembatasan mobilitas masyarakat memiliki dampak yang sanagt besar, dapat terlihat pada lemahnya daya beli masyarakat. Pembatasan tersebut sangat menghambat masyarakat untuk beraktifitas ekonomi. Jadi penurunan pendapatan yang signifikan sangat berbanding terbalik dengan pengeluaran.  Hal ini pun membuat masyarakat tertekan, tekanan yang timbul kemudian akan membuat stress.

Ratna Yunita selaku dose psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta menilai Masyarakat yang memiliki kecemasan-kecemasan ini, membuat masyarakat tertekan. Rasa tertekan dapat membuat stres. Stres yang disikapi dengan negatif akan memberikan respon negative pada tubuh yang secara psikis akan mengakibatkan masalah hingga gangguan psikologis.

Dilansir dari website Unisa yogya Dosen Psikologi UNISA, Ratna Yunita Setyani Subarjo, M.Psi. Psikolog, yang saat ini menjadi koordinator Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC), mengatakan bahwa para dosen psikologi sering terlibat dan berkontribusi menjadi relawan psikososial seperti relawan merapi, relawan SMP Turi, relawan SLB Bantul dan lainnya. Saat ini beberapa dosen juga terlibat dalam penanggulangan wabah covid-19.

Layanan konsultasi online di tingkat regional dosen psikologi UNISA Ratna Yunita bersama Zahro Varisna Rohmadani bergabung dengan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) DIY. Sedangkan di tingkat nasional mereka dan tim dosen Psikologi keseluruhan bergabung dalam Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC).

Nita mengatakan bagi warga yang ingin berkonsultasi dapat menghubungi admin LDP MCCC melalui no WhatsApp 0878-3885-8381 (Nita), 0878-9469-6641 (Dewi) dan 0882-1661-8700 (khotim) kemudian mengisi form yang disediakan.Setelah mengisi form, konfirmasi ke admin dan selanjutnya admin akan menghubungkan warga dengan psikolog yang bertugas sesuai jadwalnya melalui kontak Whatsapp.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline