Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Walaupun Bekas, Nilainya Abadi: 4 Pasar Ikonik Bandung Buktikan Kualitas Lebih Penting dari Kebaruan

Diperbarui: 2 Agustus 2025   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapak di Pasar Loak Jatayu, Kota Bandung, Jawa Barat. Foto diambil pada Jumat, (1/8/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi.

Di balik keramaian Kota Bandung sebagai pusat kuliner dan fashion modern, tersimpan rahasia unik yang tak lekang oleh waktu yaitu pasar ikonik barang loak. Di sinilah masa lalu seolah hidup kembali, di mana barang-barang bekas justru memiliki daya tarik yang mengalahkan produk baru di mal. 

Kisah ini bukan tentang barang yang ketinggalan zaman, tapi tentang nilai, cerita, dan keberlanjutan yang ditawarkan oleh empat pasar legendaris. Mereka adalah bukti nyata bahwa di era serba cepat ini, masih ada banyak orang yang mencari sesuatu yang otentik dan memiliki nilai lebih.

Keempat pasar ini, yaitu Jatayu, Cikapundung, Cihapit, dan Astana Anyar, memiliki keunikan masing-masing yang menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas kota. Mereka adalah saksi bisu perkembangan zaman, berdiri kokoh saat tren datang dan pergi. 

Kisah-kisah yang terukir di setiap lapak membuktikan bahwa sebuah barang tidak selalu ditentukan oleh usia, tapi oleh kualitas dan cerita yang melekat padanya. Berikut adalah perjalanan menyusuri keempat pasar ikonik di Kota Bandung yang membuktikan bahwa yang bekas bisa lebih berharga dari yang baru.

Perjalanan Menuju Jatayu dan Cikapundung: Dua Kutub Harta Karun

Perjalanan kita dimulai di Pasar Loak Jatayu, sebuah legenda bagi para pemilik kendaraan di Bandung. Pasar ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1957. Lokasinya berada di Jalan Komodor Utara Supadio. Pasar ini menjadi pusat kehidupan bagi para montir dan penggemar otomotif. Jatayu bukan hanya pasar, melainkan pusat solusi lengkap bagi masalah kendaraan.

Di sini, ratusan lapak menjual berbagai macam onderdil bekas untuk motor dan mobil. Mulai dari ban, kampas rem, busi, radiator, hingga kopling, semuanya bisa ditemukan. Kelengkapan barangnya membuat orang-orang tidak perlu pusing mencari suku cadang langka. Para pembeli tahu bahwa dengan sedikit ketelitian, mereka bisa mendapatkan barang yang masih sangat layak pakai dengan harga bersaing.

Selain menjual suku cadang, para pedagang di Jatayu juga menyediakan jasa servis. Jika ada barang rusak, kamu bisa langsung membawanya ke sini untuk diperbaiki. Ini menjadikan Jatayu lebih dari sekadar tempat belanja, tapi juga pusat perbaikan dan pemeliharaan kendaraan. 

Di sini, nilai sebuah onderdil bekas bukan hanya soal harga, tapi juga tentang kemampuannya untuk berfungsi kembali. Jatayu adalah bukti nyata bahwa barang bekas masih punya tempat di tengah gempuran suku cadang baru.

Berpindah dari surga otomotif, kita menuju Pasar Loak Cikapundung, surga bagi para kolektor benda antik. Terletak di Jalan ABC Blok U 1, Braga, pasar ini adalah destinasi wajib bagi mereka yang menyukai gaya vintage dan barang-barang kuno. Suasana di sini sangat berbeda. Kamu akan merasa seperti masuk ke dalam mesin waktu.

Di setiap sudut pasar, kamu akan menemukan harta karun dari masa lalu. Ada uang koin kuno, kamera analog dari tahun 1950-an, jam tangan klasik, piringan hitam, dan banyak lagi. Barang-barang antik tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Setiap barang seolah memiliki ceritanya sendiri, menunggu untuk diadopsi oleh pemilik baru yang menghargai sejarahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline