Lihat ke Halaman Asli

Jumari (Djoem)

Obah mamah

Pungli

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13951711551497368424

Tempat nongkrongnya para sopir truk, sebuah kedai remang-remang menjajakan aneka makanan, dari sayuran, nasi, minuman, dan lauknya yang komplit. Ada juga lho tempe yang bisa bikin ketawa. Masih suasana malam yang sama, musik dangdut pantura menghiasi tiap kedai remang, membuat suasana meriah dan memanjakan telinga-telinga para sopir. Bergelas-gelas kopi setia menemani di sela canda para sopir dan penghibur kedai.

"Tumben abang traktir kita makan disini." Tanya seorang wanita yang rajin merangkul manja si Sopir.

"Berkah jalan dik cantik." Jawab si sopir sambil mencubit janggut wanita tersebut.

"Berkah jalan atau jatah istri kedua? hahahaha." Tawa lepas dari kedua bibir wanita tersebut.

"Jatah pungli. Hahahaha." Jawab si Sopir sambil ketawa juga.

"Pungli, hahahahaha."Sahut cewek satunya sambil ketawa lebar.

"Pungli itu bang, Punggung linu, hahahaha." Tambahnya dan makin bertambah lebar pula ketawanya.

"Pungli itu, pulang-pulang sudah linu semua. hahahahha." Teman ceweknya menjelaskan memecahkan genderang malam yang sepi.

"Salah dik." Jawab si Sopir.

"Hahaha, abang mau buat-buat kata yah?" sahut si cewek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline