Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Sepakbola Indonesia Tak Akan Pernah Maju

Diperbarui: 2 November 2019   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com/Suci Rahayu

Sepakbola Indonesia tak akan pernah maju, mengapa?. Hal itu karena kita belum serius, dewasa dan benar-benar memberikan hati sepenuhnya untuk kejayaan sepakbola Indonesia. Lihatlah aksi kerusuhan di Stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu yang dilakukan supporter Persebaya yaitu Bonek.

Para supporter melakukan aksi merusak fasilitas stadion seperti kursi dan jaring gawang dengan cara membakarnya. Ini adalah tindakan tidak terpuji dari para supporter.

Aksi itu dilakukan setelah Persebaya ditaklukkan oleh PSS Sleman dengan skor 2-3. Sungguh pertandingan itu dicoreng oleh tindakan para supporter. 

Seharusnya, supporter dewasa dalam bersikap. Baik menang maupun kalah harusnya menerima dengan lapang dada dan tidak meluapkan kekecewaan dengan rusuh.

Yang rugi adalah seluruh pihak Persebaya. Persebaya akan diberikan sanksi dan diminta untuk memberikan ganti rugi. Bayangkan saja, Stadion Bung Tomo tersebut akan dipakai dalam pergelaran Piala Dunia U-20 pada 2021. Kalau sudah rusak seperti ini, pastinya harus diperbaiki. Anggaran habis untuk biayanya. Sedih!.

Bagaimana sepakbola Indonesia mau berjaya di Piala Dunia dan di dalam sepakbola bila mental dan kedewasaan supporter masih begitu?. Mustahil.

Belum lagi, timnas senior yang belum memberikan prestasi, sehingga para pecinta sepakbola ingin pergantian pelatih demi sebuah prestasi.

Gawat sudah pesepakbolaan kita. Kita terus dihantui rusuh supporter, pengaturan skor dan minim prestasi. Kalau begini, memang sulit sebuah negara memajukan sepakbolanya, karena belum terlihat kedewasaan dan keseriusan.

Kita pecinta sepakbola ingin prestasi, tetapi tidak ada aksi sama sekali. Kita gampang emosional bila tim kita kalah melulu. Tidak ada respon besar agar pembenahan dilakukan. Dievaluasi mana yang masih kurang.

Saya sebagai pecinta sepakbola inginnya kita dewasa dulu dalam menyikapi kalah menang dalam sebuah pertandingan. Selanjutnya, kita meminta dengan tulus agar pemain berbakat dalam bidang sepakbola dilatih, diperhatikan, diberikan segala apa yang dibutuhkan untuk meraih sebuah prestasi. Itu yang kita harapkan.

Kalau tidak, maka kita akan terus-menerus begini. Akan ada lagi kerusuhan supporter, pengaturan skor dan minimnya prestasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline