Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Kisah Senja di Pantai Sepanjang

Diperbarui: 26 Juli 2020   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: eksotisjogja.com

"Dengan menulis namaku di pasir dan tersapu ombak, kamu kira bisa melupakanku?"

Aku terhenyak mendengar suara itu. Suara berat dari lelaki yang beberapa bulan ini tak menjumpai dan menyapa hatiku.

**

Lelaki di sampingku pernah menyelamatkan hatiku dulu. Saat kekasihku menikah dengan perempuan lain. Perempuan itu tak lain adalah adik lelaki di sampingku.

Aku tak pernah menyangka kalau undangan darinya adalah undangan pernikahan adiknya dengan kekasihku. Jadi aku mendatangi pesta pernikahan bersama teman kantor.

Semula aku tak menduga kalau akan bertemu dengan saudara-saudara kekasihku. Aku masih positive thinking. Aku menduga kalau mereka dan lelaki yang mengundang teman kantor adalah saudara.

Namun begitu acara tiba, aku mendapat kejutan yang memilukan. Ya...kekasihku menikah dengan perempuan lain. Padahal kami tak ada masalah. Bahkan sehari sebelum pernikahan itu kami masih berkomunikasi seperti biasa. 

***

Aku yang terpukul dengan pernikahan kekasihku, tak segera pulang. Ke pantai. Itu pilihanku.

Pantai Sepanjang. Di mana aku pernah ke sana bersama kekasihku. Ah...mantan maksudku.

Kutulis namaku dan nama kekasihku di pasir sambil menanti deburan ombak menghapus nama kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline