Apabila Anda berkunjung ke Gunungkidul untuk berwisata ke pantai atau kawasan embung di beberapa kecamatan, Gua Pindul dan beberapa objek wisata lain, Anda bisa menyempatkan diri untuk menikmati kuliner legendaris dari Karangmojo.
Karangmojo merupakan sebuah kecamatan yang terletak di sebelah timur kota Wonosari. Di Karangmojo ini banyak sekali tempat kuliner yang boleh Anda coba. Salah satunya Sate Kambing Mbah Turut.
RM Sate Mbah Turut. Pict: id.foursquare.com
Letak Kuliner Sate Kambing Mbah TurutLetak rumah makan Sate Kambing Mbah Turut ini berada di pusat kecamatan. Jika Anda datang dari arah Wonosari maka letaknya sebelum kantor kecamatan Karangmojo.
Tepatnya berseberangan dengan Gerai Azza yang berada di samping SMP Ekakapti Karangmojo. Jarak dari kota Wonosari sampai Sate Kambing Mbah Turut Karangmojo kurang lebih 5 km. Waktu tempuh tidak sampai 20 menit.
Akan tetapi jika tak menyempatkan ke tempat ini maka Anda bisa berkunjung ke cabang Sate Mbah Turut di Jalan Ksatrian, Jeruk, Wonosari atau Siyono, Playen.
Dari arah Bundaran Siyono Gunungkidul ke arah kota Wonosari melewati pertigaan lampu merah Kranon. Kemudian beberapa puluh meter ada persimpangan atau pertigaan tanpa lampu merah dan ambil jalan ke arah kiri. Ikuti jalan hingga menemui Warung Sate Kambing Mbah Turut di sebelah kiri jalan.
Sejarah Kuliner Sate Kambing Mbah Turut
Usaha kuliner Sate Kambing Turut ini berawal dari rintisan Karnoto yang semasa kecil sering dipanggil Turut. Pada awal usahanya--sekitar 1980an-- Karnoto menjual sate kambing ini dengan cara berkeliling di sekitar Pasar Karangmojo. Caranya pun terbilang unik. Karnoto menjual satenya dengan pikulan.
Usaha ini akhirnya berkembang sampai sekarang dengan dibukanya beberapa cabang. Bagi warga asli Gunungkidul yang sedang berada di perantauan mungkin sering melepas kangen akan menu sate kambing Mbah Turut jika sedang mudik.
Bagian dalam RM Sate Mbah Turut. Dokpri
Menu Kuliner di Sate Kambing Mbah Turut