Lihat ke Halaman Asli

Jimmy S Harianto

TERVERIFIKASI

Mantan Redaktur Olahraga dan Desk Internasional Kompas

Drama di Ujung Gelar Juara Anthony Ginting

Diperbarui: 8 November 2022   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthony Ginting yang diuntungkan dengan keputusan Hakim Servis pun tak menyianyiakan kesempatan emas, meraih dua angka terakhir dengan pukulan-pukulan tajam ke sisi Chou Tien Chen (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Peristiwa dramatis ini memang terjadi kurang dari tiga menit saja menjelang akhir pertandingan. Tetapi saya yakin, Chou Tien Chen pebulutangkis China Taipei itu tak akan lupa seumur hidupnya. 

Betapa ia merasa kesempatannya meraih gelar juara di turnamen Hylo Saarbrucken, Jerman (06/11/2022) itu direnggut begitu saja oleh hakim servis di depan matanya.

Anthony Ginting maupun Chou Tien Chen sama-sama mengincar gelar kedua dalam karier mereka di turnamen bulu tangkis internasional berhadiah. Ginting pertama kali juara di Singapore Open 2022 bulan Juli lalu. 

Sementara sudah sejak lama, Chou Tien Chen juara, di kejuaran kandang sendiri Taipei Terbuka 2016. Chou adalah pemain bulu tangkis Taipei pertama yang mampu meraih gelar juara di tunggal putra bagi Taipei sejak 1999.

Game ketiga Hylo Open 2022 di Saarbrucken itu sebenarnya sudah di genggaman Anthony Ginting sejak ia memimpin Championship Point, 20-17. Game pertama dan kedua, pemain-pemain ini sama kuat, Ginting kalah game pertama 18-21, dan menang di game kedua 21-11. 

Tinggal satu angka, menang sudah Anthony Ginting untuk meraih gelar juaranya yang kedua. Tetapi rupanya ketegangan malah merundung Ginting. Chou Tien Chen merangkak naik, mengejar ketinggalan 17-20, 20-20, bahkan situasi terbalik ketika Chou unggul dulu dan Championship Point 21-20. 

Ginting berhasil lolos dari cengkeraman Chou Tien, 21-21. Bahkan kembali Championship Point 22-21. Chou Tien berhasil terhindar dari kekalahan, dan menyamakan kedudukan 22-22.

Saat melakukan servis pada posisi 22-22 inilah terjadi drama tak diduga. Hakim servis mengatakan "service fault" pada Chou Tien yang tinggal dua pukulan ia juara. Kedudukan pun berbalik lagi, 23-22, dan bahkan 24-22 karena Chou Tien belum pulih dari kekecewaan. 

Chou Tien tidak hanya memprotes pada Chair Umpire di kursi tinggi. Tetapi juga mendatangi Hakim Servis. Dan juga ditengahi Wasit Kehormatan yang memasuki lapangan.

Pelatih Chou Tien berusaha meredakan amarah Chou Tien, dengan mengacungkan keempat ibu jari dan telunjuknya mengunjuk tanda membentuk hati. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline