Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

SIM: Saran kepada Kapolri

Diperbarui: 29 Oktober 2017   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat mengikuti berita tentang Densus Anti Korupsi yang diajukan Kapolri Tito Karnavian, muncul gagasan dari pengalaman pribadi demi perbaikan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di tanah air.

Kejadiannya beberapa waktu lalu di negeri yang tidak perlu dipertanyakan lagi kemajuannya di kota New York, Amerika Serikat.

Karena saat itu kita sangat butuh SIM untuk pekerjaan, maka teman yang memiliki buku persiapan pembuatan SIM meminjamkannya. Saya langsung membacanya dengan sungguh-sungguh apalagi teman itu mengingatkan bahwa orang Indonesia jarang yang sekali ujian langsung lulus.

Buku yang diterbitkan otoritas pembuat SIM dan bisa didapatkan dengan cuma-cuma tersebut, sangat rinci memuat informasi lengkap tentang bagaimana mengemudi dengan baik. 

Misalnya ada pertanyaan yang mengatakan langkah pertama apa yang harus dilakukan saat mau mengemudikan mobil, dan jawabannya sangat sederhana yakni menyalakan lampu tanda (sign) terlebih dulu. 

Lalu muncul penjelasan bahwa dengan menyalakan lampu tanda itu orang di kejauhan bisa mengetahui bahwa kendaraan itu akan bergerak dan bisa mengingatkan seandainya ada bahaya misalnya anak kecil sedang bermain-main di bawah mobil. Tentu sangat berbahaya kalau langsung bergerak. 

Kalau ada orang yang melihat lampu tanda itu, maka dia bisa berteriak untuk mengingatkan keadaan itu.

Contoh lain disebutkan ketika anda mengemudikan kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi, langkah apa yang harus dilakukan untuk menghindari kecelakaan. Ternyata jawaban yang tepat yakni berupaya untuk tidak mengendarai kendaraan dengan kecepatan terlalu tinggi dan harus selalu berhati-hati.

Saat melakukan ujian SIM, ada 20 pertanyaan dan petugas menyampaikan bahwa saya menjawab tepat seluruhnya. Dijelaskan bahwa dari 20 pertanyaan itu boleh melakukan kesalahan sampai lima kesalahan. Namun itu dilakukan sudah dengan pertimbangan matang.

Usul sederhana kepada Kapolri agar disiapkan buku panduan tentang pembuatan SIM dan dapat diperoleh dengan cuma-cum alias tidak perlu dipungut bayaran. Kemudian itu disebarkan kepada sekolah-sekolah menengah atas sehingga mereka dapat mempelajarinya.

Kalau ini bisa diterapkan, bukan mustahil kemacetan juga bisa dikurangi.

Semoga Kapolri Tito Karnavian berkenan mempertimbangkannya sebelum pembentukan Densus Anti Korupsi demi ketertiban berlalulintas di tanah air tercinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline