Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SIM: Saran kepada Kapolri

29 Oktober 2017   08:19 Diperbarui: 29 Oktober 2017   08:39 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat mengikuti berita tentang Densus Anti Korupsi yang diajukan Kapolri Tito Karnavian, muncul gagasan dari pengalaman pribadi demi perbaikan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di tanah air.

Kejadiannya beberapa waktu lalu di negeri yang tidak perlu dipertanyakan lagi kemajuannya di kota New York, Amerika Serikat.

Karena saat itu kita sangat butuh SIM untuk pekerjaan, maka teman yang memiliki buku persiapan pembuatan SIM meminjamkannya. Saya langsung membacanya dengan sungguh-sungguh apalagi teman itu mengingatkan bahwa orang Indonesia jarang yang sekali ujian langsung lulus.

Buku yang diterbitkan otoritas pembuat SIM dan bisa didapatkan dengan cuma-cuma tersebut, sangat rinci memuat informasi lengkap tentang bagaimana mengemudi dengan baik. 

Misalnya ada pertanyaan yang mengatakan langkah pertama apa yang harus dilakukan saat mau mengemudikan mobil, dan jawabannya sangat sederhana yakni menyalakan lampu tanda (sign) terlebih dulu. 

Lalu muncul penjelasan bahwa dengan menyalakan lampu tanda itu orang di kejauhan bisa mengetahui bahwa kendaraan itu akan bergerak dan bisa mengingatkan seandainya ada bahaya misalnya anak kecil sedang bermain-main di bawah mobil. Tentu sangat berbahaya kalau langsung bergerak. 

Kalau ada orang yang melihat lampu tanda itu, maka dia bisa berteriak untuk mengingatkan keadaan itu.

Contoh lain disebutkan ketika anda mengemudikan kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi, langkah apa yang harus dilakukan untuk menghindari kecelakaan. Ternyata jawaban yang tepat yakni berupaya untuk tidak mengendarai kendaraan dengan kecepatan terlalu tinggi dan harus selalu berhati-hati.

Saat melakukan ujian SIM, ada 20 pertanyaan dan petugas menyampaikan bahwa saya menjawab tepat seluruhnya. Dijelaskan bahwa dari 20 pertanyaan itu boleh melakukan kesalahan sampai lima kesalahan. Namun itu dilakukan sudah dengan pertimbangan matang.

Usul sederhana kepada Kapolri agar disiapkan buku panduan tentang pembuatan SIM dan dapat diperoleh dengan cuma-cum alias tidak perlu dipungut bayaran. Kemudian itu disebarkan kepada sekolah-sekolah menengah atas sehingga mereka dapat mempelajarinya.

Kalau ini bisa diterapkan, bukan mustahil kemacetan juga bisa dikurangi.

Semoga Kapolri Tito Karnavian berkenan mempertimbangkannya sebelum pembentukan Densus Anti Korupsi demi ketertiban berlalulintas di tanah air tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun