Lihat ke Halaman Asli

Andri S. Sarosa

Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Biar Waktu yang Menjawab

Diperbarui: 25 Juni 2020   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Pekerjaan Dia hanyalah sopir Perusahaan yang ditugaskan mendampingi seorang Direktur di Perusahaan tersebut. Gaji pokoknya pun hanya setara UMP DKI Jakarta, walaupun demikian uang lembur yang didapat saat mengantar-jemput sang Direktur baik di dalam maupun luar kota melebihi ekspektasi sehingga mampu membiayai kehidupan keluarga besarnya.

Saat mengantar sang Direktur meeting atau seminar di hotel-hotel terkemuka di Jakarta, Dia biasa menunggu di basement hotel sambil ngobrol ngalor ngidul dengan sesama sopir lainnya sampai sang Direktur selesai urusannya bahkan sampai larut malam.

Di basement hotel inilah Dia melihat sesosok mahluk berjenis kelamin perempuan yang sedang mengantar ibunya yang membuka usaha kantin di basement tersebut.

"Cantik..." pikirnya.

Beberapa kali Dia melihat perempuan tersebut sehingga lama kelamaan Dia mulai terpesona. Sampai suatu ketika perempuan tersebut menjadi bahan obrolan dan bahan taruhan dari para sopir bahwa Dia dapat menggaet perempuan tersebut. 

Dengan keyakinan tinggi, Dia mulai menebar pesona. Dia sangat percaya diri walaupun tingkat kegantengannya masih di level lumayan. Perkenalan pun terjadi, pendekatan pun dilakukan..

Rupanya gayung bersambut, hati perempuan yang sedang dalam keadaan labil setelah putus dengan pacarnya ini mulai luluh dengan adanya teman curhat yang mau menampung seluruh uneg-unegnya. Dia pun cukup beruntung, right time in the right place kata orang bule.

Apalagi ternyata perempuan ini cukup berada, karena memiliki usaha kos-kosan di rumah yang dihibahkan oleh mantan pacarnya. Maklum mantan pacarnya adalah "pacar siri" yang telah memiliki istri dan kaya raya sebagai anggota DPR. Rupanya karena terpilih sebagai anggota DPR, maka mereka berpisah.

Pendekatan makin gencar bahkan Dia memberanikan diri untuk melamarnya, sampai akhirnya mereka pun menikah. 

Dia benar-benar happy, mendapatkan istri cantik, harta ada, usaha rumahan ada, uang bulanan terjamin dan.. menang taruhan! Dia pun tinggal di rumah istrinya...

Tahun demi tahun pun berlalu, derajat kehidupan Dia meningkat pesat. Maklum, gajinya sebagai sopir tidak perlu diberikan ke istrinya karena istrinya sudah mendapatkan yang lebih besar dari usaha kos-kosannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline