Kabar duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren An Nur, Ngrukem, Bantul, Yogyakarta. Pada Selasa Pahing, 7 Oktober 2025, beredar luas di berbagai grup WhatsApp kabar wafatnya KH. 'Ashim Nawawi, salah satu dewan pengasuh pondok yang dikenal alim dan tawadhu'.
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam laman resmi Pondok Pesantren An Nur, almarhum KH. 'Ashim Nawawi meninggalkan empat orang anak, dua menantu, dan empat cucu. Sosoknya dikenal sebagai penerus perjuangan ayahandanya, Almaghfurlah KH. Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, serta ibundanya Nyai Hj. Walidah Munawwir, putri dari KH. Munawwir Krapyak , seorang ulama besar ahli qira'at di Yogyakarta.
Sebagai pengasuh pesantren, KH. 'Ashim dikenal memiliki keistiqamahan tinggi dalam mendidik para santri, khususnya dalam bidang tasawuf. Setiap pagi, beliau mengampu pengajian Kitab Al-Hikam, kitab karya Ibn 'Athaillah as-Sakandari yang menjadi rujukan utama dalam ilmu tasawuf. Pengajian tersebut diikuti oleh para santri takhassus dan mahasiswa dari berbagai daerah yang menimba ilmu di Pondok Pesantren An Nur.
Kitab Al-Hikam memang memiliki kedekatan khusus dengan keluarga besar pesantren. Ayahanda beliau, KH. Nawawi Abdul Aziz, dikenal sangat mencintai kitab ini dan menjadikannya sebagai salah satu bahan pengajaran utama di An Nur. KH. 'Ashim meneruskan tradisi keilmuan itu dengan penuh kesungguhan, menanamkan nilai-nilai ikhlas, zuhud, dan cinta kepada Allah dalam setiap pengajiannya.
Wafatnya KH. 'Ashim Nawawi menjadi kehilangan besar bagi dunia pesantren dan umat Islam di Yogyakarta. Banyak santri, alumni, dan masyarakat yang mengenang beliau sebagai sosok ulama yang bersahaja, penuh kasih, dan istiqamah dalam menyiarkan ilmu serta menjaga tradisi keilmuan pesantren.
Semoga Allah SWT menerima seluruh amal baik beliau, mengampuni segala khilaf, dan menempatkannya di sisi terbaik bersama para ulama salihin. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI