Baru-baru ini, seperti dikutip dari Merdeka.com, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, partainya tengah menyaring nama-nama yang layak untuk diusung di Pilgub DKI tahun depan. Hanya saja dia menegaskan, Demokrat tidak akan mendukung Ahok seperti yang dilakukan Golkar, NasDem dan Hanura.
"Kita yang jelas bukan Ahok. Alasannya? Kita mau pemimpin lebih baik lagi," kata Syarief saat ditemui dalam acara wisuda, di kawasan Senayan, *Jakarta
* Pusat, Sabtu (27/8).
Lalu, bagaimana dengan mantan Jubir PD, Ruhut Sitompul, yg sebelumnya sudah berkoarkoar menyatakan dukungannya kepada Basuki Tjahya Purnama alias Ahok? Apakah dia akan jadi pembangkang atau mengikuti alur partai? Ah..sungguh dilema bagi Bang "Poltak".
Kalaupun dia harus jadi pembangkang, bukan tidak mungkin sikapnya ini berujung pemecatan dirinya dari PD. Yang artinya dia pun harus merelakan embel-embel sebagai anggota Dewan yg terhormat.
Setelah tidak lagi duduk di senayan, mungkin saja dia kembali bermain sinetron, itupun kalau ada sutradara yg mau ngajakin.
Ruhut bisa saja bergabung ke parpol lain, dan kembali menjadi caleg di tahun 2019, tapi siapa kira-kira yg mau nenampungnya? Partai Golkar? Ahh.. Benar-benar dilema bagi dikau bang..
Mungkin solusinya, Ruhut mengajukan diri saja ke PD sebagai Cagub DKI. Bukankah dia polikus ulung, populer, kader terbaik PD. Lha, daripada PD bingung mencari figur cagub yg tepat, siapa tahu Ruhut bisa dijadikan pertimbangan.
Apalagi, pasca dia dicopot sebagai Jubir PD, banyak pihak yg menyayangkan, banyak pembela Ruhut. Di medsos mengalir dukungan terhadap Ruhut. Bahkan ada yg menyamakan Ruhut dengan Ahok, suka ceplasceplos, anti korupsi dan dicintai rakyat. "Ruhut sama seperti Ahok, partainya partai rakyat," ujar salah seorang pemuja Ruhut di pesbuk.
Nah, tunggu apalagi. Ruhut sudah sama seperti Ahok.
Apakah anda setuju...Hayooo