Lihat ke Halaman Asli

isnaainurrifah

Mahasiswa PGMI Jurnalistik Kelas C

Kembali Banjir : Hujan Deras Rendam Ratusan Rumah Warga

Diperbarui: 18 Juni 2025   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Banjir di Daerah Sidoarjo Sumber: Foto Pribadi

Sidoarjo, 18 Juni 2025 -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Sidoarjo pada Senin malam, 16 Juni 2025, menyebabkan banjir besar di sejumlah kecamatan. Salah satu wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Tanggulangin. Hujan yang turun selama beberapa jam tanpa henti ini membuat air cepat meluap dan menggenangi rumah-rumah warga, fasilitas umum, hingga jalanan utama.

Beberapa daerah di Tanggulangin menjadi langganan banjir setiap turun hujan, banjir yang menggenang rumah warga sulit surut sehingga harus meminta bantuan untuk menyedot air dengan bantuan alat besar. Warga desa Banjarpanji berusaha mencari solusi agar rumahnya tidak tergenang banjir dengan merenovasi rumahnya, karena posisi jalan lebih tinggi dibandingkan posisi rumah. Hal ini mengakibatkan air cepat masuk ke dalam rumah walaupun hujan hanya sebentar. Solusi ini cukup efektif, akan tetapi tidak semua warga mampu untuk merenovasi rumahnya.

Sebanyak 11 desa di Tanggulangin terendam banjir, dengan ketinggian air di beberapa titik mencapai 70 cm. Di beberapa lokasi bahkan dilaporkan lebih tinggi, terutama di dataran rendah dan wilayah yang dekat dengan aliran sungai. Warga pun harus berjibaku menyelamatkan barang-barang penting dari rumah mereka yang kebanjiran.

Air sudah masuk ke rumah sejak jam 10 malam. Pagi tadi malah tambah tinggi. Sekolah-sekolah di wilayah terdampak juga terpaksa diliburkan. Di Desa Banjarasri, SDN Banjarasri dan SMP Negeri 2 Tanggulangin tidak bisa digunakan karena halaman dan ruang kelasnya terendam air. Pihak sekolah pun menyarankan agar proses belajar dilakukan dari rumah secara daring hingga situasi kembali normal.

Banjir yang kerap kali melanda wilayah Tanggulangin menyebabkan banyak kerusakan, selain rumah, jalan juga menjadi salah satu dampak terjadinya banjir, banyak jalanan di daerah Tanggulangin yang berlubang akibat pengeroposan banjir. Tentu saja ini membahayakan para pengguna jalan, terutama saat musim hujan, jalanan akan tertutup oleh air sehingga pengendara tidak dapat melihat jalanan yang berlubang.

Banjir tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik dan terganggunya aktivitas warga, tetapi juga memicu masalah kesehatan. Puskesmas Tanggulangin melaporkan lonjakan jumlah pasien dalam dua hari terakhir. "Anak-anak paling rentan. Mereka main air banjir, tapi airnya sudah tercemar. Banyak yang datang dengan luka lecet yang jadi infeksi," kata dr. Lilis, petugas di Puskesmas Tanggulangin.

Banjir di wilayah Tanggulangin bukanlah hal baru. Warga menyebut banjir seperti ini kerap terjadi saat musim hujan tiba. Beberapa penyebab yang sering disebut adalah sistem drainase yang buruk, pendangkalan sungai, serta penurunan permukaan tanah (land subsidence) akibat eksploitasi air tanah.

"Kami sudah sering minta agar ada normalisasi sungai. Tapi setiap tahun ya begitu-begitu saja. Banjir lagi, air masuk rumah lagi," ujar Bu Nur, salah satu masyarakat di Desa Banjarpanji.

Tak hanya di Tanggulangin saja, banjir juga melanda kecamatan Porong setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya, jalan raya utama Porong terpaksa di tutup karena tidak dapat dilintasi oleh kendaraan kecil. Para pengendara di alihkan untuk melintasi tanggul Lumpur Lapindo sebagai jalan alternatifnya dikarenakan terlalu beresiko apabila dipaksa untuk menerobos banjir.

Tak hanya itu, hujan lebat juga mengakibatkan meluapnya volume lumpur lapindo, penulis datang langsung untuk melihat keadaan lumpur lapindo, dan benar saja lumpur yang tadinya sudah membeku dan bahkan bisa diinjak, kini tertutup oleh genangan air, sehingga tampak seperti laut buatan karena begitu luasnya wilayah lumpur lapindo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline