Lihat ke Halaman Asli

Aku Tanpamu lebih Hebat, namun Hampa

Diperbarui: 3 Januari 2024   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pribadi

Berkembang Tanpa Bayang

Di kehebatan baru, langkahmu melayang. Tanpanya, kau berkembang, menggapai matahari. Namun, dalam cahaya yang terang, hatimu terasa sepi senyap dan merayap. 

Bunga kesuksesan mekar indah, Namun diantara kelopak yang megah, ada kekosongan, sepi yang menyelinap. Kau tumbuh, namun hati terasa sunyi. 

Puncak pencapaian di puncak langit, namun dalam kesendirian, hampa terasa. Seiring waktu berjalan, tanpa bayang-Nya, berkembanglah kau, tapi sepi masih menyapa. 

Dalam gemerlap dunia yang berwarna, kau berkembang, namun terasa sepi. Majulah tanpa dia, namun dalam hati, senyap masih terasa, menyelinap diam-diam

Di relung kesendirian, kamu melangkah tegar. Dia yang dulu, kini terasa hampa, sunyi. Seperti pohon mati tanpa akar, cinta pudar, tinggal kenangan yang sirna. 

Langkahmu kuat, dalam perjalanan tanpa-nya. Namun hatimu, lapangnya hampa yang mendalam. Seperti kota mati tanpa cahaya, cinta yang usang, terlupakan di pojok kelam. 

Hebatmu berkembang, namun dalam senyap. Seiring waktu, dia menjadi kenangan pahit. Luka yang tersembunyi, seperti duri tajam, Melukai hatimu, dalam kesunyian malam. 

Bayangnya menghilang, seperti mimpi yang pudar, menantang diri sendiri, kamu terus maju. Namun, dalam kehebatan baru ini, Hatimu terasa hampa, sepi yang menyayat.

Solo, 3 Januari 2023

note: Kamu dan kau adalah aku. Dia dan -Nya adalah perempuan itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline