Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Susah-susah Gampang Melatih Kekuatan Mental

Diperbarui: 10 Oktober 2020   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Mindful via alzheimer-360.com

Para penggemar dunia K-Pop pasti masih terkejut, karena salah satu aktris K-Pop bernama Sulli alias Choi Jinri baru-baru ini ditemukan meninggal dunia. Mantan personel girlband F(x) itu diduga bunuh diri karena depresi akibat bullying (perundungan) oleh para netizen.

Bukan sekali-dua kali kasus bunuh diri aktris akibat bullying terjadi di Korea.

Agak heran juga sih, apakah pemerintah di sana benar-benar menganggap serius akibat bullying ini mengingat sudah banyak kasus bunuh diri yang terjadi. Ini membuktikan bahwa bullying bisa sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Apalagi bagi mereka yang tidak memiliki kekuatan mental yang baik.

Masih dalam suasana Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya, tulisan saya kali ini juga tidak jauh-jauh membahas soal mental.

Meski begitu apa yang ingin saya sampaikan melalui tulisan saya kali ini, tidak untuk membahas mengenai gangguan/penyakit mental atau penanganan gangguan kesehatan jiwa lainnya, karena saya memang bukan pakar di bidang tersebut.

Tulisan ini semata-mata hanya untuk sharing berdasarkan pengalaman pribadi dan semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.

Menurut KBBI, kata "Mental" merujuk pada hal bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Selain mental yang sehat, seseorang juga memerlukan mental yang kuat.

Ada kalanya seseorang mengalami saat-saat yang berat dan penuh tekanan. Mengalami titik terendah dalam hidup, kira-kira seperti itulah orang menggambarkannya. Pada saat seseorang mengalami hal tersebut, respon yang ditunjukkan bisa berbeda, tergantung kekuatan mental masing-masing orang.

Postingan terakhir Sulli di Instagram (Sumber: netshark.com)

Saya sendiri, pernah mengalami satu kali momen tersebut, yakni pada masa menjelang kelulusan SMA. Umumnya masa-masa sekolah seperti itu seseorang sedang merasa semangat-semangatnya.

Well, ceritanya agak panjang. Mungkin di lain kesempatan akan saya ceritakan. Tapi intinya saat itu saya merasa benar-benar putus asa, malu dan merasa tidak berguna. Saya sampai tidak berani membayangkan akan menjadi seperti apa saya di masa depan.

Nyatanya, Yang Kuasa memang memiliki cara yang misterius pada setiap umatNya asal mereka mau percaya. Jadi ketika saya 'ditunjukkan' sebuah kesempatan dan saya melihat kesempatan tersebut, saat itu juga saya memutuskan untuk move on. Pada akhirnya saya kembali menemukan rasa percaya diri saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline