Lihat ke Halaman Asli

Antara Kangen dan Drama Flexing di Acara Reunian

Diperbarui: 11 Maret 2023   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ekspresi Ketika Datang ke Reuni, kuegenee.wordpress.com

Apa kabar teman lama? Bagaimana kabarmu?

Kita paling penasaran dengan nasib teman lama kita. Apakah yang paling pintar di kelas, bakal paling sukses di kehidupan nyata. Apakah yang rangking satu bakal jadi direktur atau punya perusahaan sendiri. Apakah yang paling nakal di sekolah, bakal paling tidak berhasil?

Pertanyaan-pertanyaan aneh lainnya akan semakin menunjukkan, bahwa kita adalah manusia yang suka membandingkan. Suka dan senang gembira, ketika melihat kita lebih dari mereka. Kita punya sesuatu untuk dibanggakan.

Entah itu pekerjaan, penghasilan, anak, istri, rumah, lahan hektaran, mobil mewah dan segudang kebanggaan omong kosong lainnya.

Seolah kita ingin memastikan kalau kita adalah manusia paling sukses di dunia. Atau, kita ingin berteriak lantang di dalam hati, AHAAAIII AKU YANG PALING SUKSES, JADI AKU ORANG YANG PALING BAHAGIA DIANTARA TEMAN-TEMANKU!!! HA! HA! HA! Dengan memasang wajah jahat, tersenyum layaknya tokoh jahat di film mafia.

Drama di Acara Reunian 


Membanding-bandingkan keberhasilan kita dengan orang lain, memang akan membuat kita tahu, sejauh mana keberhasilan kita. Namun, membanding-bandingkan juga punya jebakan batman.

Merasa paling a, paling b, paling c, sampai z.

Wahai teman lama, kapan kita kumpul lagi seperti dulu? Sepertinya kita perlu banyak bertukar cerita, supaya hidupku terasa lebih lengkap dengan ceritamu, dan kaupun begitu.

Disaat sendiri, aku sering berpikir, apakah memang kita benar-benar perlu datang ke reuni yang isinya orang-orang itu saja. Pasti ada daftar tetap orang-orang yang pasti tidak akan berangkat : mereka yang sudah berkeluarga, mereka yang merasa gagal, mereka yang dipermalukan oleh nasib, dan mereka yang membaca tulisan ini, karena reuni ternyata bukan ajang bertukar cerita disertai tawa bahagia. Melainkan ajang pamer keberhasilan yang menciptakan perasaan tersaingi.

Ah, ngomong apa aku ini!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline