Lihat ke Halaman Asli

Menulis sebagai Terapi

Diperbarui: 4 Desember 2022   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Bich Tran (pexels.com)

Bagi saya, menulis itu terapi. Terapi untuk menuangkan kegelisahan, menghilangkan kegalauan, keraguan. Menulis itu menenangkan, membuat saya merasa bahagia.

Maka dari itu, saya menulis artikel ini. Karena, ketika saya menulis tips menulis, atau membuat daftar tips menulis dari penulis terkenal. Dari sanalah saya banyak belajar. Menimba ilmu dan mindset yang benar. Agar semangat selalu menyala. 

Maka, jika kamu merasa berada di artikel yang salah. Berhentilah membaca sampai disini.

1. Menulislah dengan buruk

Saya mendapatkan nasehat ini dari AS. Laksana, dalam bukunya Creative Writing. Dan, saya sendiri mendapatkan manfaat dengan metode ini. Metode ini mengajarkan kita untuk menulis apa adanya sesuai isi kepala kita. Jadi, kita tulis apa saja, seburuk apapun itu. Tulisan yang buruk lebih baik daripada kertas kosong. Kita bisa mengedit tulisan yang buruk, tetapi kita tidak bisa mengedit kertas kosong.

Jika kamu ingin menjadi cerpenis, novelis terkenal. Mulailah menulis cerpen yang buruk. Yang penting jadi draft cerpen yang utuh. Kalau bisa sekali duduk langsung selesai. Tahap pertama ini, jangan peduli kualitas cerpenmu.

2. Menulislah dari hati

Menulis dari hati itu penting untuk terapi. Keluh kesah kita, lebih baik dituangkan dalam bentuk karya tulis cerpen yang membuat kita sadar. Bahwa, kenyataan kita ya memang seperti itu. Perasaan kita tertuang dalam setiap kata cerpen kita. Untuk itu, saya sendiri sering menulis diari yang untuk saya baca sendiri.

3. Menulis ketika menghadapi masalah

Menulis ketika menghadapi masalah mempermudah penemuan jalan keluar. Ketika menghadapi sebuah masalah, saya sering menulis, jika sempat. Karena, menurut pengalaman pribadi saya, ketika saya menuliskan masalahnya secara mendetail dalam sebuah tulisan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline