Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Jelajah Puisi Ruang Imaji

Diperbarui: 17 April 2024   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk seri Jelajah Puisi Ruang Imaji foto diolah dengan Sketch Camera dan Lumii

Artikel ini akan jadi artikel perdana Esai Mini Curhat Puisi Eko Irawan yang bertajuk Jelajah Puisi Ruang Imaji. Walau katanya menulis puisi dangan standar mencipta puisi yang bermakna dianggap gampang, namun tak semua penulis yang disebut Penyair itu mampu menunjukan karya masterpiece-nya. Diakui atau tidak, puisi itu unik karena dalam proses penciptaan puisi ada pergumulan dengan kosakata bahasa Indonesia. Seri Esai Mini Curhat Puisi Eko Irawan yang bertajuk Jelajah Puisi Ruang Imaji ini akan memulai berbagi kumpulan tips, pengetahuan, pengalaman dan apa dibalik  apa tentang seputaran perpuisian. Apakah relevan artikel ini ditulis oleh saya? Jujur dalam puisi saya bukanlah siapa siapa. Tak banyak orang yang tahu tentang saya dalam khasanah puisi. Namun dengan puisi saya sungguh menikmati sebuah proses cipta tanpa beban. Seperti apa sebenarnya Puisi Eko Irawan ? Silahkan membaca puisi puisinya melalui link sbb :

https://www.kompasiana.com/tag/puisi-eko-irawan

Silahkan dijelajahi puisi puisi saya tersebut, Monggo dijumlah sendiri sudah berapa saya mencipta puisi. Pengalaman ini akan saya bagi melalui esai mini yang akan saya share pada pembaca sekalian. Selamat membaca, semoga berguna dan menginspirasi.

Tips Mencipta Puisi

Jujur banyak teori top tentang bagaimana mencipta puisi, namun guru paling dahsyat dalam mencipta puisi adalah pengalaman. Semua penulis memang ingin karyanya sempurna dengan standar tinggi sesuai persepsi masing masing. Namun penulis yang menunggu sempurna dengan standar tinggi akan terjebak dalam sebuah ruang bernama ragu ragu yang pada akhirnya tidak pernah menunjukkan mana hasil karyanya.

Semakin tinggi standar, semakin kuat seorang penulis dijajah rasa perfeksionis yang membabi buta. Tanpa praktek, pengalaman tak akan pernah diperoleh. Yang ada adalah rasa membatasi diri yang menghambat upaya peningkatan kapasitas diri. Tanpa berlatih secara berkelanjutan, sebuah pengalaman dan ketrampilan adalah nonsen. Bohong dengan nol besar.  Jadi tips paling Manjur itu adalah berani mengeksplore diri sebagai bentuk latihan nyata untuk pada akhirnya tercipta mekanisme otomatis yang didukung pengalaman masing masing. Apakah merasa tak bisa? Jelas tak akan bisa, jika saran ini hanya dipikir saja. Lakukan, kerjakan dan terus mengalir adalah tips Mencipta puisi paling top.

Eksplore kamus Kosakata Mu

Saya sering menerima kritik yang diantaranya menganggap karya puisi saya picisan, dengan kosakata yang digunakan tak istimewa. Bagi saya kritikan masih lebih baik, dari pada puisi kita tak ada yang respon. Saran terbaik adalah eksplore Kamus Kosakata Mu.

Dari membaca Kamus, khasanah perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia kita semakin kaya. Ingat, diksi dalam puisi itu mewakili sense penulis tentang ruang imaji yang dibangunnya. Kosakata itu ibarat batu bata yang digunakan untuk membangun ruang imaji. Jadi jadikan jelajah Puisi sebagai bentuk otomatisasi ruang imaji jadi mesin super penciptaan puisi.

Otomatisasi Ruang Imaji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline