Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Paradoks Semesta (Seri Sajak Langit #15)

Diperbarui: 21 September 2022   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Sajak Langit #15

Ada Gelap ada Terang. Ada Malam ada siang. Paradoks Semesta, misteri terkekang. Berpadu sekalipun bertentang.

Banyak yang harus dibaca. Diteliti, diselidiki dengan peka. Ilmu luas, tapi pemahaman terbatas. Belajar memang belum tuntas. 

Fakta terkini, luruhkan teory lalu. Siapkah kita dengan pemahaman baru. Framing otak dalam perang beradu. Bilang tak masuk akal, padahal tidak tahu.

Sungguh ilmu itu bukan prasangka. Pemahaman bisa salah sangka. Itulah tanda tingkat pemahaman manusia. Mendaki bertahap menuju kesadaran angkasa.

Sekolah saja ada kelasnya. Pencerahan bukan omong kosong belaka. Cara semesta, mendidik egoisnya manusia. Agar berhikmah pada angkasa raya.

Paradoks semesta dalam hitam putih. Langit gelap bukan kosong. Ada hikmah dalam kehampaan. Ruang waktu dalam nasib yang terus berjalan. Melaju tanpa kembali. Untuk temukan hal baru dalam kejutan.

Malang, 21 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Sajak Langit #15





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline