Lihat ke Halaman Asli

Dear Diary: dari Doa Aku Belajar Satu Hal

Diperbarui: 18 Januari 2021   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi Buku Diary, Sumber: penerbitbukudeepublish.com

Tepat Di tahun 2021, kini usiaku akan menginjak angka 27 tahun. Sudah banyak dilema yang telah ku lalui. Kadang ada tahun yang bersahabat dengan harapanku, ada pula tahun dimana aku harus bersahabat dengan kegagalanku, keterpurukanku dan ketakutan untuk memulai sesuatu.

Yang menjadi pondasi terbaik selama perjalanan hidupku adalah selalu meyakini semua do’a kita akan terkabul. Baik itu datang setelah kepedihan atau datang lebih cepat dari dugaan. Terkadang hal indah itu butuh waktu untuk datang, karena waktu Tuhan itu datang disaat yang tepat dan disaat yang baik, dan itulah yang dinamakan bagian dari takdir.

Terkadang kita menemukan tujuan hidup setelah kita tersesat pada cerita kehidupan. Tuhan tidak akan mengujimu diluar kemampuanmu, karena saat tersesat Tuhan telah menyiapkan jawaban terbaik dari do’a-do’amu. Saat tersesat kau akan lebih mempercayai dirimu sendiri, mencintai dirimu sendiri. Dan saat tersesat yang kau temukan adalah jati dirimu sendiri.

Dengan begitu, setelah kau terjatuh kau akan bangkit dengan amunisi yang lengkap. Positive mindset, optimis yang tinggi, dan rasa percaya diri yang kuat untuk menatap masa depan.

Pernah aku berada pada masa kejayaan dan pernah pula aku berada pada ambang kehancuran. Sejatinya dari kehidupan aku belajar memahami sesuatu yaitu dibalik kebahagiaanmu Tuhan telah menyiapkan ujian. Dan dibalik ujian Tuhan telah menyiapkan kebahagiaan.

Terkadang kebahagiaan yang Tuhan berikan setelah ujian mampu membuatmu lupa bahwa kau telah melewati masa-masa yang sulit dalam kehidupan.

Tuhan tahu jawaban di awal dan pula mengetahui jawaban di akhir. Jadi jangan pernah menyerah, kau pasti sanggup menemukan jalan keluarnya. Karena kuasa Tuhan akan selalu lebih besar dari masalah kita.

Pernah aku terkagum akan kuasa Tuhan, yaitu terkabulnya do’a yang tak kupanjatkan namun hanya kutulis dalam lembaran. Dari do’a aku belajar satu hal dalam kehidupan yaitu waktu Tuhan mengabulkan do’a kita tak akan selalu sama dengan waktu yang kita harapkan.

Kadang kita harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Jangan pernah berhenti berdo’a karena dari berdo’a kita belajar arti kesabaran, nikmatnya menunggu dalam kesabaran adalah membuat kita selalu merasa dekat dengan Tuhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline