Lihat ke Halaman Asli

Inspirasiana

TERVERIFIKASI

Kompasianer Peduli Edukasi.

Mulut Beracun

Diperbarui: 28 Mei 2021   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dik, penulisnya sok pintar nih, sofia_shultz|pixabay.com

"Katanya kamu sering tidur waktu masih jam kerja," tegur bos sewaktu saya menghadap di kantor. 

"Kata siapa?" dengan suara tegas saya minta jawaban.

"Saya juga gak tahu benar atau  gak, makanya nanya sama kamu." suara bos mulai melunak. 

Apa jawaban saya? 

Silakan baca sampai tuntas adalah jawaban terbaik. 

Salah satu toksik di lingkungan kerja adalah hadirnya  si mulut beracun atau tukang lapor. 

Ada tiga tipe dalam pengamatan sederhana saya selama  ini. 

Satu, karena memang ditugaskan bos secara khusus. Biasanya saudara bos, teman dekat atau malah anak sendiri dipekerjakan di lingkungan kerja untuk menjadi mata-mata. 

Dua, hendak mencari muka. Nah ini, orang yang tidak yakin dengan mukanya yang sudah ada, maka itu masih suka mencari-cari muka. Bisa jadi ini merupakan sifat.

Tiga, kurang percaya diri. Ini seperti kurang pekerjaan sehingga apa pun harus lapor bos. Saya kira tipe ini kadang bukan menyenangkan bos, sebaliknya malah menyebalkan. 

Manajer yang Menjatuhkan Anak Buah Sendiri

Saya pikir ini manajer kurang ajar namanya menjelekkan anak buah sendiri  di depan bos. Ada juga yang benar itu  dibelah atau dipuji. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline