Lihat ke Halaman Asli

Inosensius I. Sigaze

TERVERIFIKASI

Membaca dunia dan berbagi

Perang, Kutukan untuk Rusia, dan Doa Damai

Diperbarui: 25 Februari 2022   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kendaraan militer Ukraina melaju melewati Alun-alun Kemerdekaan di pusat kota Kiev, ibu kota Ukraina, Kamis (24/2/2022). Sirene serangan udara berbunyi di seantero Kiev ketika kota-kota di sekelilingnya dihantam serangan rudal dan artileri oleh Rusia.(AFP/DANIEL LEAL)

Diplomasi, dan doa mungkin cara paling damai dari semua manusia untuk krisis Ukraina saat ini.

Hari ini bukan lagi sebatas polemik dan prediksi, tetapi sudah menjadi suatu kenyataan bahwa perang Rusia melawan Ukraina sudah terjadi. Dialog dan diskusi berlangsung selama ini seakan tidak bisa menemukan titik terang menuju perdamaian.

Tak bisa disangkal lagi bahwa Rusia menyerang Ukraina Timur. Media-media asing dan di Jerman hari ini secara khusus merilis berita tentang Presiden Vladimir Putin yang secara resmi memerintahkan operasi militer di wilayah Luhansk dan Donetsk Kamis pagi. 

"Saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi. 

Putin menjelaskan juga tujuan agresi militernya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida selama delapan tahun terakhir.

Sementara itu, tidak kalah saingnya bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengumumkan juga keadaan perang di seluruh negerinya. Dia mengumumkan keadaan peran itu dalam pesan video pada hari Kamis, 24 Februari 2022.

Reaksi Pemerintahan Jerman

Sebagai reaksi, tampak jelas sekali bahwa Kanselir Olaf Scholz (SPD), Jerman mengecam keras tindakan agresi militer Rusia terhadap Ukraina. 

Pada prinsipnya Olaf menegaskan bahwa serangan Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. 

Tidak ada pembenaran untuk agresi militer seperti itu. Jerman mengutuk tindakan kejam Presiden Putin ini dengan sekuat tenaga, kata Olaf pada hari Kamis dalam reaksi awal yang disebarkan oleh kantor agen pers Jerman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline