Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Penanggulangan HIV/AIDS Versi KPA Banyuwangi

Diperbarui: 13 September 2022   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusrasi. (Sumber: thehealthsite.com)

KPA Banyuwangi sebut tokoh agama harus dilibatkan atas kasus HIV/AIDS, padahal yang bisa cegah HIV/AIDS hanya masyarakat

"KPA Banyuwangi: Tokoh Agama Harus Dilibatkan Atasi Kasus HIV/AIDS" Ini judul berita di surabaya.liputan6.com (13/9-2022).

Secara empiris pemerintah pun tidak bisa menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di masyarakat karena perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS dilakukan orang per orang di ranah privat.

Disebutkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencapai 500.

Namun, perlu diingat angka ini tidak menggambarkan kasus yang sebenarnya di masyarakat karena epidemi HIV/AIDS erat kaitannya dengan fenomena gunung es.

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan atau terdeteksi digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut, sedangkan kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi di masyarakat digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut (Lihat gambar).

Gambar: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Itu artinya penyebaran HIV/AIDS di Banyuwangi terus terjadi melalui warga yang mengidap HIV/AIDS tapi tidak terdeteksi.

Coba simak perilaku seksual berisiko tertular HIV/AIDS berikut ini, apakah pemerintah bisa melakukan penjangkauan atau intervensi.

Seseorang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, jika melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual berisiko berikut, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline