Lihat ke Halaman Asli

Telaga Biru Cigaru, Wisata Bekas Galian Tambang di Sudut Tangerang

Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telaga cigaru bekas galian tambang/dokpri

Akhir-akhir ini telaga biru cigaru cukup populer menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi penikmat traveling. Awal mulai dikenalnya telaga biru setelah 'kids zaman now' sering memposting foto-foto area bekas penambangan tersebut di media sosial.

Warga menyebut telaga dengan sebutan 'danau biru' ini merupakan bekas galian tambang yang sudah henti operasi sejak tahun 2015. Bekas galian membentuk cekungan yang cukup dalam, saat terisi air hujan lobang besar berubah bentuk menjadi telaga. Salah satu telaga dari 3 (tiga) telaga bahkan mencapai kedalaman 20 meter.

Gapura menuju telaga biru/dokpri

Kawasan wisata Telaga Biru Cigaru yang berlokasi di desa Cisoka Kabupaten Tangerang berada di areal seluas 4 hektar dengan 3 (tiga) telaga dengan kedalaman dan warna air yang berbeda-beda. Warna telaga yang dominan sebenarnya berwarna hijau bukan biru. Namun warga sudah akrab dengan sebutan telaga biru.

Areal telaga/dokpri

Telaga bekas galian tambang yang sempat terbengkalai kini dikelola warga setempat secara swadaya dan telah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dengan bantuan memfasilitasi perbaikan dan akses jalan menuju lokasi wisata.

Di telaga biru pengunjung yang hobi fotografi tidak sulit untuk mendapatkan spot yang indah dan menarik untuk berfoto. Jika pengunjung ingin menikmati pemandangan 3 (tiga) telaga berbeda warna secara sekaligus dari ketinggian, pengunjung dapat menggunakan drone untuk mengabadikan dan merekamnya.

Telaga dengan kedalaman 20 m/dokpri

Telaga biru cigaru/dokpri

Saat aku datang berkunjung, air telaga sedang tidak berwarna biru. Dari 3 (tiga) telaga yang ku amati air telaga warnanya berbeda-beda yaitu berwarna hijau, hitam dan hijau tosca.

Air telaga memang tidak sepanjang waktu berwarna kebiruan karena disebabkan berbagai faktor. Mungkin air mengalami perubahan warna karena tingkat keasaman air maupun faktor alga atau ganggang sehingga ketika air terkena cahaya matahari warnanya menjadi berubah. Walaupun demikian air telaga tetap terlihat berwarna hijau jernih.

Sayangnya air telaga tidak bisa untuk berenang padahal aku sudah siap-siap membawa perlengkapan renang untuk nyemplung dan berendam. Di kawasan ini pengunjung bisa sekedar duduk di tepi batu kapur atau berfoto di gazebo, ataupun mengelilingi telaga dengan menaiki gethek maupun perahu kecil.

Dengan semakin ramainya pengunjung yang berwisata datang ke telaga biru, bahkan di akhir pekan pengunjung mencapai ratusan orang, di lokasi ini sekarang dikembangkan dengan membuat berbagai wahana bermain oleh pengelola. Disekitarnya juga cukup banyak saung-saung yang menjual makanan/minuman dan tempat parkir di lahan milik warga yang dapat menggerakkan ekonomi warga.

Bergaya sejenak di atas perahu/dokpri

Kini, Tangerang bukan hanya dikenal dengan kawasan industri pabriknya saja tetapi ada juga wisata alam bekas galian tambang yang menarik untuk dikunjungi. Walaupun hanya sekejap menikmati panorama telaga biru namun aku mempunyai kesan mendalam atas obyek wisata bekas galian tambang ini. Pulang berwisata aku menikmati senandung merdu suara penyanyi favorit ku Vina Panduwinata dengan lagu Citra Biru-nya.

Citra biru citra khayalku...
Membawaku ke alam yang semu...
Berkabut kelabu...
Aku semakin ragu semakin tak tahu...

Sekilas catatan perjalanan. Salam malam. Salam 00:00.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline